Rabu, 30 April 2014

Hacking Our Sleep (Metode Memperpendek Waktu Tidur)

Sleeping Hacking!!!





So let’s talk about it deeper now,

Sebelum langsung ke pokok cerita, mari kita kulik sedikit lebih dalam urusan tidur meniduri (?) ini. :D
Basically, kita adalah mamalia. Dan jika dibandingkan kebutuhan tidur kita dengan hewan yang tinggal juga di muka bumi di kolong langit, jerapah,kita masih kalah jauh sob!
 Tidur 8 jam menjadi kebutuhan utama hidup sebagai waktunya tubuh kita memperbaki sel-sel yang rusak dan metabolisme internal kita yang kelelahan.

Jerapah dapat mengangkat beban 4000 pounds pada bagian lehernya,kebutuhan tidurnya rata-rata hanya 1.9 jam perhari!!. Jangan-jangan kita butuh tidur untuk perbaikan otak???belum tentu juga :-D


 pernah denger cerita? kalo B.J. Habibie menggunakan waktu tidurnya rata-rata 3 jam per hari!.dan kita lihat bagaimana dia sekarang?otaknya masih tetep cemerlang bukan?? :-D


mari mengenal lebih dekat metode tidur yang kita anut selama ini, juga dikenal sebagai monophasic sleep  :

Monophasic Sleep

Monophasic sleep adalah istilah kerenya dari tidur 8 jam yang umumnya dianjurkan. Sejatinya, hal ini terjadi karena kita memang dibesarkan dengan monophasic sleep. Berulangnya satu kebiasaan menjadi satu adat, lama kelamaan ini menjadi hukum tak tertulis dalam kehidupan. Begitu pula dengan konsep monophasic sleep, kita yang dibesarkan dengan tidur 8 jam menjadi terbiasa denganya hingga terus turun menurun ke generasi selanjutnya.






Memperbaiki otak dan mereparasi metabolisme tubuh, mengistirahatkan badan. Semuanya memang kebutuhan yang tidak bisa ditinggalkan. Pasti dong!! tubuh manusia ga akan bisa bertahan tanpa tidur,dan sekarang pertanyaanya,perlukah 8 jam? Of course not! di jaman mahasiswa doyan maen PES dan remi, di era anak SMA masih nongkrong depan minimarket dan pinggiran jalan, di masa-masa anak motor touring tiap hari (touring tiap hari, touring tiap hari). Kebutuhan tidur dipangkas sedemikian rupa sehingga menghasilkan pola tidur yang ga stabil. Ga stabil bukan karena mereka banyak begadang demi hobbynya, lebih ke faktor aktu tidur dan temponya yang random. Tidur selagi bisa bangun semau dia. Yang kaya begini emang ga baik sob! Ngehack tidur bukan sekedar mengurangi waktu tidur, tapi lebih ke merubah default tidur kita dengan satu pola untuk mengurangi kebiasaan tidur 8 jam yang sebenarnya kebanyakan ~_~
Yupz!!! overall, tidur 8 jam bukanlah benar-benar sebuah kebutuhan. Ada cara mempersingkat tidur kita,how? let’s dig more deeper,

Pada prinsipnya, tidur dibagi menjadi 5 tahapan. Dan untuk meretas tidur kita ini, kita perlu fokus di tahap ke lima, tahap yang paling penting, also called as tidur REM (rapid eye movement). Ini adalah bagian tidur yang paling bermanfaat dibanding yang lain. disinilah otak menjadi sangat aktif dan mimpi-mimpi sebagai bunga tidur kita semakin menina bobokan. Hanya di tahap REM ini tidur yang benar benar kita butuhkan terasa. Tidur yang kita inginkan seperti uraian di atas tadi, hanya terjadi di tahapan REM, sebelum tahap ini, tahapan tidur yang lain seakan sia-sia. Ironisnya, tidur REM hanya terjadi selama 1 – 2 jam setiap malamnya. Sementara 6 jam atau kurang sisanya, hanya bagian lain dari “acara utama” not so much has any function.

Istilah yang dipakai buat ngehack tidur kita adalah “polyphasic sleep cycles” (PSC). Inti dari PSC adalah memotong jam tidur yang tidak diperlukan. Maybe in simple mean, langsung melakukan REM sleep setiap harinya. caranya dengan menipu otak kita untuk langsung terlelap dan melompati tahapan-tahapan tidur selain REM sleep. Terkadang kita sering melakukan ini tanpa sadar bukan? :D

Kalau kalian pernah ga tidur-tidur dalam waktu yang lumayan lama sob, misal gegara temen maen ke kosan dan ngajakin maen PES melulu, atau lagi ke bali puas puasin snorkling sambil diving 3 hari 3 mlem kaga pake tidur, pasti kalian bakal ngerasain sekalinya rebahan langsung berasa lelap tidur kalian sob! ….bahkan langsung mimpi!! entah mimpi basah atau mimpi kering <_<. Hal ini terjadi karena tubuh mencoba mengejar “setoran” REM sleep yang tertunda. Nahhhh….Konsep dari Polyphasic Sleep adalah melatih tubuh untuk langsung memasuki tahap REM sleep beberapa kali dalam sehari. Apalagi kalo kalian penggemar Lucid Dream sob :D bakal makin girang aja begitu tau ada teknik begini, bayangin apa yang bakal kalian lakuin kalau bisa nguasain teknik polyphasic sleep dengan lucid dream digabungkan???berkali kali dalam sehari!!!???siap2 mimpi kering (eh?) tiap hari nih :D :D





Sekarang kita masuk ke pembagian polyphasic sleep yang bisa diterapin dalam kehidupan sehari-hari sob. ibarat obat, yah resep makanya lah…ibarat kuliah, yah teknik ngerjain tugasnya..ibarat dagang, yah teknik advertisenya XD

Ada 5 cara (yang aku tahu :D ) dalam polyphasic sleep, tidak ada istilah polyhasic terbaik yang dilakukan, tidak ada sebutan cara yang paling bagus untuk dibiasakan, pembedaan 5 macam polyphasic ini untuk mencari metode paling nyaman bergantung masing-masing orang :D ambil contoh metode uberman tidak cocok untuk pekerja kasar harian, siesta akan lebih efektif. Meski begitu, 5 metode yang berbeda ini juga memiliki tingkat kesulitan yang berbeda. Berikut list berdasarkan dari yang termudah yaitu siesta, dan yang tersulit, yaitu uberman.

The Siesta

Siklus tidur ini cukup sering dilakukan di negara-negara tropis dengan T lingkungan yang hangat seperti amerika latin dan asia tenggara, dimana suhu tengah hari yang sangat panas menggoda orang-orang untuk rebahan setelah makan siang. Siesta dilakukan dengan tidur 6 jam tidur inti (saat malam) dan 20-30 menit rebahan sejenak di siangnya. Tidur siang yang tidak panjang tapi cukup :D






The Everyman (2 nap, 3 nap, 4 nap)

Everyman bisa dibilang terbagi menjadi 3, meski sebenarnya perbedaan ini hanya ada di banyaknya kita memilih untuk tiduran sejenak. Mirip seperti nyicil tidur malam di siang hari, kita membagi rata tidur lelap malam kita dengan beberapa tidur rebahan di siang hari. Dan jumlah cicilan tidur ini bergantung berapa jam waktu tidur kita yang ingin kita potong, setiap rebahan yang kita lakukan bisa memotong 40 menit dari waktu tidur utama.



The Uberman

Sebelum kujelaskan lebih lanjut, sedikit kuperingatkan kalau metode terakhir ini hanya cocok untuk orang-orang yang benar-benar memiliki ambisi tinggi hingga mengorbankan waktu tidurnya untuk mengejar tujuan. 

Uberman terdiri dari 6 tidur rebahan. Hal ini dilakukan setiap 4 jam sekali. Dan hal ini membuat pelaku uberman bisa menghilangkan waktu tidur malamnya sama sekali!! Kalian bisa bergadang semalaman dengan membaginya ke 6 tidur rebahan setiap 4 jam sekali. 

Bakal sulit buat ngebiasain uberman, tapi sekalinya kalian menguasai teknik tidur seperti ini, kalian bisa melakukan apapun yang kalian inginkan di sisa 22 jam sisanya. Resiko?well tentu saja ada resiko. Satu-satunya untuk menghilangkan resiko ya Cuma membiasakanya :D al-‘adatul muhakkamah, setiap adat kelak akan menjadi hukum. Seperti yang pernah kukutip di atas.





Yang perlu di ingat dalam menerapkan teknik polyphasic sleep :


Jangan pernah melebihi waktu saat rebahan, apalagi melewatinya!. Kalau sampai melebihi waktu rebahan yang ditentukan, semua settingan yang dilakukan bakal berantakan, chaos sepanjang schedulenya yang berakibat kelelahan berlebih. Kalau sampai skipping a nap, menunda waktu rebahan yang ditentukan, hal yang sama juga akana terjadi, kelelahan berlebihan di jam selanjutnya.

Here are some tips :
 
> buat jadwal pembiasaan, ambil contoh satu bulan bebas dimana kalian bisa melatih untuk membiasakan teknik tidur polyphasic sleep.

> minggu-minggu pertama dan kedua akan menjadi yang paling berat. Terus berusaha untuk tidak melanggar peraturan mutlaknya, oversleep and skip the sleep. Jika kalian akan menyerah dalam melakukan pembiasaan teknik polyphasic sleep, coba ingat kembali mengapa kalian ingi menguasai teknik tidur ini, semoga semangat kalian kembali meluap luap. :D

> cari kesibukan!! Sebelum benar-benar terbiasa, kalian akan menjadi gampang bosan. setan-setan bakal menggoda kalian untuk berbaring sejenak dan itu bisa memicu kekacauan jadwal tidur! Carilah proyek-proyek pribadi, buatlah karya-karya, make some deadline and kill the time. Lakukan hal ini secara kontinyu untuk menambah ambisi kalian untuk menguasai dan menjadikan polyphasic sleep sebagai kebiasaan baru.


> now it’s time for enjoy your new habitual. Jangan khawatir maslaah efek dari polyphasic sleep. Kembali kuingatkan setiap segala sesuatu yag baru akan terasa asing hingga menjadi satu kebiasaan. Kebiasaan ini kelak akan menjadi adat, yang kemudian mendarah daging hingga menjadi hukum tak tertulis. Di dunia suku tak berhidung, memiliki hidung adalah kecacatan. Banyak orang sudah melakukan polyphasic sleep. Faktanya mereka yang berhenti melakukanya karena memang sulit untuk membiasakanya, terutama saat sudah terbiasa, kalian akan menjadi orang yang berbeda karena masih terbangun sementara yang lain tertidur. 

And the last, let’s make some space in our life, memiliki waktu lebih banyak untuk berkarya lebih banyak. :D