Ada tiga (at least) hal-hal yang mengganggu
saat kita shalat,kusebut ini “noise”. Yang berarti “bising”. Karena sifatnya
memang bising, berisik, atau dalam bahasa “ibu”ku, “beribin!”. Noise inilah
yang mengganggu kita saat asyik masyuk beribadah shalat.
Noise bukan cuma suara dangdutan tetangga
sebelah atau lagu klasik yang “konon” mencerdaskan anak. Noise berarti
kebisingan suara, virtual, apalagi internal. Semua yang datangnya dari telinga
udah dipastikan noise suara. Semua yang mengganggu pikiran yang datangnya dari
mata, itu termasuk virtual, dan semua yang datangnya dari internal dalam tubuh
termasuk dalam noise internal.
Masih agak bingung sob?mari kita usut satu
persatu contoh kasus noise ini :
Contoh-contoh Noise suara : musik,bahkan
lagunya raihan atau band tabok sekalipun masuk dalam kategori sound noise. Tapi
kan islami? Ya tetep aja sob ganggu konsentrasi shalat kita. hati membaca doa
tapi pikiran mendendagkan lagunya. Noise adalah noise bagaimanapun bentuknya.
Tapi…bukan berarti islam tak memiliki toleransi dalam urusan noise ini. Ketika
kita sedang melakukan shalat lalu mendengar orang mengucapkan salam di rumah
kita, kita harus menyahutnya dengan berdehem. Hal ini dijelaskan dalam satu
hadits :
Dari Ali
karramallahu wajhah, ia berkata : “ saya diperbolehkan oleh Rasulullah
Salallahu ‘alaihi wasallam datang kepada beliau, baik diwaktu siang atau
diwaktu malam. Dan apabila saya datang kepada beliau diwaktu beliau sedang
sholat, beliau mendehem-dehem kepada saya (untuk mengizinkan saya ). (H.R Ahmad, Ibnu Majah dan Nasa’i)
*Aku ingin sekali menuliskan versi bahasa
arabnya,mungkin nanti saat kutemukan. Rasanya selalu ada yang kurang hanya
dengan mencantumkan hadits tanpa menampilkan bahasa “ibu”nya.
Contoh-contoh noise virtual : jaman dulu,
nabi pernah berkata untuk mengganti tirai rumah atau kain yang berwarna terang
benderang karena hal itu mengganggunya saat shalat. Dari cerita tersebut bisa
diambil kesimpulan, bahkan satu warna terang atau bercorak corakpun bisa
mengganggu. Nah,di era sekarang noise virtual bukan buma dari warna kaligrafi
yang dibuat semegah mungkin (yang pemasanganya sebenernya malah ganggu orang
shalat,bukanya khusu malah ngagumin karya manusia :v ), tapi juga bisa datang dari “tulisan” sob!
Mata kita yang otomatis membaca saat melihat satu susunan huruf akan selalu
terganggu.
Sadar atau tidak sadar kita membaca tulisan yang ada di depan kita
saat shalat. Termasuk nama merek sarung sob! Jadi kalau kalian memakai sarung
ataupun baju ataupun jaket, hoodie, batik, jangan pernah menggunakan yang
memiliki tulisan di bagian belakangnya untuk shalat. Terutama sarung! Kita
sering lalai dengan memakai sarung lalu menempatkan bagian yang menampilkan
merek di belakang. Hal ini mengganggu orang shalat yang ada di belakang kita
sob! Bisa-bisa saat shalat pikiran tuh orang penuh sama nama merek sarung :v
tulisan aja udah termasuk noise virtual, apalagi film godzilla di laptop. So
kupikir sudah cukup urusan noise virtual ini. Oh iya..ada satu jenis pakaian
yang sangat dilarang pemakaianya buat shalat, baik itu ada tulisanya atau
tidak. “koteka”, mending jangan deh sob,kasian sama yang disebelah ente malah
mikir jorok kalo ente make koteka.
Contoh-contoh noise internal : I will start
with the simple one, sakit perut dan keselilit (again, mother's language of mine :D). Sakit perut ini noise internal
yang terjadi karena tidak adanya musyawarah mufakat antara perut dan otak.
Perut yang udah ga tahan bongkar muat mendemo otak agar menggerakkan massa
(dalam kasus ini “dua kaki untuk ke WC”).. Rutinits demo ini bakal jadi noise
internal kalau sampai kejadian saat shalat, sedikit (geli-geli dikit) atau
banyak (kepecirit/beser). So, perhatikan keadaan perut agar tidak terjadi noise
internal. Noise internal yang kedua datangnya dari “ngunyah’s effect”, ketika
kita makan daging, keripik, jerami (nah?), jangkrik (itu makanan ikan woi!),
apalagi paku (emang gw kuda lumping?). kita perlu memperhatikan
kebersihan gigi kita. Keselilit itu istilah dikampungku sob!, definisinya sisa
makanan yang bersembunyi di antara karang dan jurang gigi. Coba bayangin sob
kalau lidah ente mergokin makanan yang nyumpet di sela-sela gigi. Pasti di
gerebek do’i. tindakan ngegerebek inilah yang bakal ngeganggu shalat kita sob.
Makanya layak dijadiin noise internal shalat kita sob.
dengan menghilangkan noise-noise di atas, semua kemungkinan bising di atas. mencapai kekhusuan dalam shalat bukan hal yang tidak mungkin. so, mari kita perbaiki keadaan sekitar kita dan menjadi lebih baik dalam mendirikan shalat. :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar