BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suhu adalah
pernyataan tentang perbandingan (derajat) panas suatu zat dapat pula
dikatakan sebagai ukuran panas atau dinginnya suatu benda.
Telah
kita ketahui bahawasanya diwilayah indonesia mempunyai dua musim yaitu:
Musim hujan dan Musim kemarau. Dan musim yang terdapat di wilayah
indonesia ini telah mempunyai waktu masing-masing, musim hujan
bertepatan pada bulan juni sampai dengan bulan agustus, sedangkan musim
kemarau mulai dari bulan september sampai dengan bulan desember. Tetapi
akhir-akhir ini musim yang terdapat di wilayah indonesia sering tidak
menentu . kita sering menjumpai keadaan cuaca disetiap daerah
berbeda-beda, misalnya di daerah Bandung atau Bogor yang cuacanya lebih
relative, lebih sejuk dibandingkan diwilayah serang, begitu pula orang
yang biasa tinggal di daerah dingin ketika dia berpindah ke daerah yang
lebih panas, maka secara kimiawi tubuhnya akan terasa lebih panas dan
lebih banyak mengeluarkan keringat, sebaliknya orang yang biasa hidup di
daerah yang beriklim panas maka ia akan selalu merasa kedinginan
ketika ia pindah ke daerah yang dingin.
Oleh karena itu penulis
mengambil judul karya ilmiah ”PENGUKURAN SUHU DI LINGKUNGAN PONDOK
PESANTREN MODERN ASSA’ADAH” untuk mengatahui seberapa besarkah suhu yang
terdapat di Pondok Pesantren Modern Assa’adah.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah dalam penulisan karya ilmiah ini maka beberapa rumusan masalahnya adalah:
1. Apakah yang dimaksud dengan suhu?
2. Apakah yang dimaksud dengan lingkungan?
3. Berapakah suhu yang terdapat di Pondok Pesantren Modern Assa’adah.
1.3 Hipotesis
Menurut
dugaan sementara penulis bahwasanya suhu yang terdapat di Pondok
Pesantren Modern Assa’adah ini memiliki suhu yang baik.
1.4 Tujuan Masalah
Adapun
tujuan dalam penelitian dan dalam pembuatan karya ilmiah yang berjudul
“PENGUKURAN SUHU DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREEN MODERN ASSA’ADAH” ini
dintaranya:
1. Untuk mengetahui arti suhu
2. Untuk mengetahui arti lingkunagan
3. Untuk mengatahui suhu yang terdapat di Pondok Pesantren Modern Assa’adah
1.5 Manfaat Pnulisan
Manfaat dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui suhu yang terdapat di Pondok Pesantren Modern Assa’adah.
1.6 Metode penelitian
Metode pembahasan yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan karya ilmiah ini adalah:
1. Library reseach (study pustaka)
2. Study kasus di lingkungan asrama putri dengan menggunakan alat Anemometer (suhu)
1.7 Sistematika Penulisan
Dalam
penyusunan karya ilmiah ini, penulis membagi menjadi lima bab,
tiap-tiap bab terdiri dari sub-sub bab dan memiliki hubungan dengan
ketertarikan dengan permasalahan. Adapun sistematikanya adalah sebagai
berikut:
Bab I pendahuluan, yang terdiri atas latar
belakang,rumusan masalah,hipotesis, tujuan penulisan, metode penelitian,
dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori, yang terdiri atas pengertian suhu, pengertian kelembaban, dan pengertian lingkungan.
Bab III Metode Penelitian, yang terdiri atas, waktu penelitian, alat dan bahan penelitian.
Bab IV Hasil Pembahasan, yang terdiri atas, hasil penelitian yang mencakup waktu, tempat penelitian, dan pembahasan.
Bab V Penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
LANDASANTEORI
2.1 Pengertian Suhu
Suhu adalah ukuran derajat panas atau dingin suatu benda .
Alat
yang digunakan untuk mengukur suhu disebut Anemometer.dalam bidang
termodinamik, shu ialah suatu ukuran kecenderungan bentuk atau sistem
untuk melepaskan tenaga secara spontan. Suhu adalahsifat fisikal suatu
sistem yang merupakan dasar dari anggapan lazim “panas” dan “sejuk”,
yaitu sesuatau yang lebih panas mempunyai suhu yang lebih tinggi, suhu
datangnya dari gerakan-gerakan mikroskopikini.
Perubahan
suhu dapat mengakibatkan munculnya berbagai gangguan kesehatan oleh
karena itu hal tersebut membutuhkan rancangan sistem kesehatan yang
disesuaikan dengan perkiraan dampak perubahan suhu sehingga fasilitas
pelayanan kesehatan ada yang mampu menampung, menangani, dan
mengendalikan kasus tersebut. Ketika perubahan suhu datang maka
kesehatan manusia akan berada dalam ketidakpastian waktu. Kasus bisa
terjadi sewaktu-waktu dengan kuantitas dan kualitas dampak yang juga
tidak dapat dipastikan.
Suhu di ukur menggunakan
termometer dengan berbagai macam jenis skala suhu. Seluruh dunia
(kecuali amerika) menggunakan skala celcius dalam pengukuran suhu.dalam
bidang ilmu pengetahuan pula, seluruh dunia mengukur suhu dalam kelvin
pada skala suhu(mutlak) termodinamik dan juga dalam celcius. Di Amerika
Serikat pula, orang kebanyakan menggunakan skala farenheit untuk
tujuan-tujuan biasa misalnya industri,prakiraan cuaca, pekerjaan, dan
lain sebagainya.dalam bidang-biadng di Amerika serikat pula,skala
renkine digunakan terutamanya dalam disiplin –disiplin yang berkaitan
dengan termodinamik seperti pembakaran.
Penetapan skala pada
termometer diawali dengan pemilihan dua titik tetap, yaitu titik lebur
es, sebagai titik tetap bawah dan titik didih air sebagai titik tetap
atas. Kedua titik tetap tersebut diberi angka kemudian di bagi dalam
beberapa skala yang disebut derajat.
Beberapa skala suhu yaitu:
1.Skala suhu relatif
Skala
suhu relatif merupakan skala suhu yang mengacu pada titik lebur es dan
titik didih air sehingga pengukuran suhu dapat bersifat relatif. Skala
suhu relatif terbagi menjadi 3 yaitu:
a. Skala celcius
Celcius
memilih 0 sebagai titk tetap bawah dan 100 sebagai titik tetap atas.
Titik tetap bawah ditentukan dengan menempatkan termometer pada es murni
yang sedang mencair. apabila ketinggian raksa tetap, ketinggian
tersebut ditandai sebagai titik 00C.
b. Skala Farenheit
Dalam
skala ini,titik lebur es adalah 32, sedangkan titik didih air adalah
212. Skala ini terbagi atas 180 skala. Satu derajat skala farenheit sama
denagn 1/180 perubahan suhu yang terjadi antara es melebur dengan air
mendidih pada tekanan atmosfer.
c. Skala Reamur
Pada
skala ini, titik lebur es adalah 0 derajat. Jadi anatara titik tetap
atas dan titik tetap bawah terdapat 80 skala atau satu derajat sama
dengan 1/180 perubahan suhu yang terjadi antara es melebur dengan air
mendidih pada tekanan atmosfer.
2.Skala suhu Mutlak
Skala
suhu yang mengacu pada titik lebur es dan titik didih air tidak dapat
di gunakan untuk mengukur derajat suatu zat yang lebih rendah dari pada
suhu es yang sedang melebur karena mutlak dapat bernilai negatif. Untuk
itu dikembangkanlah skala pengukuran mutlak agar semua benda selalu
bernilai positif. Dan skala suhu mutlak terbagi menjadi dua yaitu:
a. Skala Kelvin
Kelvin
merancang skala suhu berdasarkan teori kinetik partikel. Semakin cepat
molekul zat bergerak, semakin tinggi suhu zat dan sebaliknya. Pada suhu
tertentu, partikel suatu zat tidak lagi mengalami gerakan dan keadaan
ini didefinisikan oleh kelvin sebagai nol derajat nol mutlak. Sakal
kelvin mempunyain tingkat skala yang sama dengan celcius, yaitu 100
skala sehingga kedua skala mempunyai hubungan:
T = t + 273
Atau t = T – 273
b. Skala Rankine
Skala rankine ini, dimana suhu nol mutlaknya setara dengan -460oF sehingga terjadilah hubungan tr = tf + 460 atau tf – 460.
2.2 Pengertian Lingkungan
Lingkungan
adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya
alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna
yang tumbuh diatas tanah maupun didalam lautan, dengan kelembagaan yang
meliputi ciptaan manusia seperti bagaimana menggunakan lingkungan fisik
tersebut.definisi ini menunjukan bahwa lingkungan memiliki pengaruh
besar dalam menentukan kualitas kesehatan manusia. Dan lingkungan
menjadi salah satu determinan utama dalam teori-teori determinan
kesehatan.
Perubahan sedikit saja pada lingkkungan akan
mengakibatkan dampak yang besar bagi kesehatan manusia, baik dalam
jangka panjang maupun jangka pendek. Dekade ini, dunia digemparkan
dengan munculnya fenomena perubahan suhu. Beberapa tanda terjadinya
tanda perubahan suhu diantaranya adalah tidak menentunya pergantian
musim dari penghujan ke kemarau, suhu dunia yang semakin memanas, dan
lain sebagainya.
Lingkungan hidup dapat didefinisikan menjadi beberapa definisi yaitu:
1. Daerah dimana mahluk hidup berada.
2. Keadaan/kondisi yang melingkupi suatu mahluk hidup.
3. Keseluruhan, keadaan yang meliputi suatu mahluk hidup atau sekumpulan mahluk hidup, terutama:
Kombinasi dari berbagai kondisi fisik diluar mahluk hidup yang
mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan kemampuan mahluk hidup untuk
bertahan hidup.
Gabungan dari kondisi sosial dan
budaya yang berpengaruh pada keadaan suatu individu mahluk hidup atau
suatu perkumpulan/komunitas mahluk hidup.
1.3 Pengertian Pengukuran
Pengukuran
adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap
suatu standar atau suatu pengukuran. Pengukuran tidak hanya terbatas
pada kuantitas fisik, tetapi juga dapat diperluas untuk mengukur hampir
semua benda yang bisa dibayangkan, seperti tingkat ketidakpastian, atau
kepercayaan konsumen.
Dari diagaram skematis tersebut diketahui bagaimana perubahan suhu dapat mempenagaruhi banyak hal, yaitu:
1. Kondisi system kesehatan
2. Kondisi social [sebagai apstream(arus atas)determinan kesehatan]
3. Kondisi lingkungan
4. Gangguan kondisi ekonomi dan sosial
5. Palayaanan langsung dan tidak langsung
Yang pada akhirnya menimbulkan penyakit
BABIII
METODE PENELITIAN
Untuk
mengetahui bahwa suhu yang terdapt di Pondok Pesantren Moderen
Assa’aadah ini baik maka penulis melakukan penelitian yang akan di
komposkan sebagai berikut.
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dapat di gunakan adalah:
Anemometer
3.2 Waktu Penelitian
Pada tanggal 9 januari 2009 sampai dengan tanggal 13 januari 2009
3.3 Tempat Penelitian
Tempat yang diambil oleh penulis untuk melakukan penelitian diantaranya:
Asarama putri
Lapangan basket ball (depan kelas tiga)
Asrama putra.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dari penelitian yang telah penulis lakukan mendapatkan hasil data sebagai berikut:
Tabel 1.1 suhu yang terdapat di Assa’adah
Tanggal Tempat Waktu Hasil
Jum’at,9 januari 2009 Asrama Putri pagi 24,00C
Siang 25,90C
Malam 27,90C
Lapangan Kelas Tiga Pagi 24,10C
Siang 24,90C
Malam 28,90C
Asrama Putra Pagi 23,60C
Siang 24,90C
Malam 29,70C
Tabel 1.2 suhu yang terdapat di Assa’adah
Tanggal Tempat Waktu Hasil
Sabtu,10 Januari 2009 Asrama Putri pagi 23,80C
Siang 25,10C
Malam 30,70C
Lapangan Kelas Tiga Pagi 23,50C
Siang 26,70C
Malam 29,30C
Asrama Putra Pagi 24,20C
Siang 25,80C
Malam 28,80C
Tabel 1.3 suhu yang terdapat di Assa’adah
Tanggal Tempat Waktu Hasil
Minggu,11 januari 2009 Asrama Putri Pagi 26,50C
Siang 27,30C
Malam 30,10C
Lapangan Kelas Tiga Pagi 26,30C
Siang 24,80C
Malam 29.90C
Asrama Putra Pagi 26,30C
Siang 25,70C
Malam 28,80C
Tabel 1.4 suhu yang terdapat di Assa’adah
Tanggal Tempat Waktu Hasil
Senin,12 januari 2009 Asrama Putri Pagi 24,30C
Siang 28,0 0C
Malam 29,80C
Lapangan Kelas Tiga Pagi 25,20C
Siang 30,00C
Malam 32.20C
Asrama Putra Pagi 23,70C
Siang 28,40C
Malam 30,70C
Tabel 1.5 suhu yang terdapat di Assa’adah
Tanggal Tempat Waktu Hasil
Selasa, 13 januari 2009 Asrama Putri Pagi 25,50C
Siang 28,50C
Malam 31,30C
Lapangan Klas Tiga Pagi 25,70C
Siang 28,30C
Malam 31,10C
Asrama Putra Pagi 25,70C
Siang 27,00C
Malam 32,40C
Berdasarkan
tabel di atas bahawasanya suhu di pagi hari di Pondok Pesantren Modern
Assa’adah mempunyai rata-rata sebesar 24,30C, sedangkan di siang hari
mempunyai rata-rata sebesar 28,30C, dan di malam hari mempunyai
rata-rata sebersar 30,70C dan suhu terbesar di Pondok Pesantren Modern
Assa’adah adalah sebesar 32,40C, sedangkan suhu terkecilnya adalah
23,50C.
5.1 Kesimpulan
Setelah penulis uraikan permasalahan pada bab yang terdahulu dapat penulis menyimpulkan sebagai berikut:
Suhu adalah ukuran derajat panas atau dingin suatu benda.
Alat yang di gunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisikyang mencakup keadaan
sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora
dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan.
Suhu terbesar yang terdapat di Pondok Pesantren Modern Assa’adah adalah 30,20C
Dan suhu terkecil yang terdapat di Pondok Pesantren Modern Assa’adah adalah 23,50C
5.2 Saran
Setelah
melihat kesimpulan yang tertera di atas penulis ingin menyampaikan
saran kepada Santriwan dan Santriwati Pondok Pesantren Modern Ass’adah
untuk selalu menjagan kesehatannya masing-masing, karena suhu cuaca yang
terdapat di Pondok Pesantren Modern Assa’adah ini sedang tidak menentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar