BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Guru
adalah tenaga pendidik yang tugas utamanya adalah mengajar. Guru pada
saat ini sering menjadi sorotan dari berbagai media massa berkaitan
dengan rendahnya mutu pendidikan dan keberhasilan suatu sekolah. Ada
sebagian masyarakat kita beranggapan keberhasilan suatu pendidikan
sangat ditentukan oleh kualitas guru itu sendiri.
Oleh sebab itu
diperlukan suatu pendidikan khusus atau instansi khusus dalam bidang
pendidikan keguruan yang mempunyai misi untuk menciptakan guru–guru yang
berkompetensi dan professional. Dalam hal ini ternyata pondok pesantren
telah menerapkan sistem atau kurikulum yang bertujuan untuk menciptakan
guru-guru yang berkompetensi dan professional. Seperti halnya pondok
pesantren modern Assa’adah yang menerapkan kurikulum berupa MMI
(Madrasatul Muallimin Al-Islamiyah) dimana dalam kurikulum ini terdapat
metode-metode dan program-program yang menunjang untuk terciptanya
guru-guru seperti yang diharapkan diantara program-program tersebut
antara lain adanya materi Tarbiyatu At-Ta’lim, Tarbiyatu Al-Amaliyah
serta ada juga program penunjang lain seperti Asisten Teacher dan
Amaliyatu At-tadris.
Dalam karya ilmiyah ini penulis akan membahas
tentang bagaimana penerapan ”Pendidikan Guru di Pondok Pesantren Modern
Assa’adah” dengan kurikulum yang diterapkan yaitu MMI (Madrasatul
Muallimin Al-Islamiyah).
1.2 Rumusam Masalah
Adapun rumusan masalah dalam karya ilmiyah ini adalah :
1.Apa yang dimaksud dengan pendidikan?
2.Apa yang dimaksud dengan guru?
3.Bagaimana penerapan kurikulum pendidikan guru di pondok pesantren modern Assa’adah?
1.3 Hipotesis
Hipotesis
awal dari karya ilmiah ini adalah pendidikan keguruan yang diterapkan
di pondok pesantren modern Assa’adah terbukti mampu mencetak guru-guru
yang sesuai dengan pengertian pendidikan dan pengertian guru itu
sendiri, walaupun guru-guru yang tecetak masih dalam tahap pemula atau
tingkat dasar, hal tersebut terbukti dari banyaknya alumni pondok
pesantren modern Assa’adah yang menjadi staf pengajar baik di pondok
pesantren modern Assa’adah itu sendiri maupun di sekolah-sekolah
lainnya.
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah :
1.Untuk Mengetahui apa arti pendidikan.
2.Untuk mengetahui apa yang dimaksud guru.
3.Untuk mengetahui bagaimana penerapan kurikulum pendidikan guru di pondok pesantren modern Assa’adah.
1.5 Manfaat Penulisan
Manfaat
dari penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai pembuktian dari
hipotesis awal yaitu pendidikan guru yang diterapkan di pondok pesantren
modern Assa’adah terbukti mampu mencetak guru-guru yang sesuai dengan
pengertian pendidikan dan guru tersebut.
1.6 Metode penulisan
Dalam
penulisan karya ilmiah ini digunakan metode studi pustaka dan analisis
kasus sebagai sarana referensi serta menjadi acuan yang didapat dari
berbagai informasi dari buku-buku, internet serta sumber lain yang
didapat dari hasil wawancara penulis kepada guru-guru dan alumni pondok
pesantren modern Assa’adah.
1.7 Sistematika Penulisan
Untuk
mendapatkan atau memperoleh gambaran yang lebih lengkap dari pembahasan
ini, penulis membagi dalam lima bab, dan setiap bab memiliki sub-sub
yang berkaitan.Adapun sistematika penulisan secara terperinci adalah:
Bab
pertama adalah pendahuluan,bab ini terdiri dari latar belakang masalah,
rumusan masalah, hipotesis, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode
penulisan, sistematika penulisan.
Bab kedua membahas tentang
tinjauan, yang dibagi menjadi beberapa sub diantaranya adalah pengertian
pendidikan dan kemudian pengertian guru.
Bab ketiga membahas
tentang metodologi pembahasan dan dibagi menjadi beberapa sub
diantaranya adalah desain analisis, populasi dan sampel, metode
analisis, waktu dan tempat analisis.
Bab keempat membahas hasil analisis yang menyangkup hasil analisis kasus yang didapat dengan metode wawancara dan pembahasan.
Bab kelima adalah penutup dalam bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pendidikan
Ada
berbagai pendapat dalam pengertian pendidikan diantaranya adalah:
Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan oleh dirinya dan masyarakat.
(http://kamuslandak.com/cari/pendidikan%20)
Pendidikan juga
diartikan sebagai kegiatan yang mengutamakan pengembangan kemampuan
peserta didik untuk melaksanakan suatu pekerjaan. (tim Penyusun Kamus
Pusat bahasa, 2007:263).
Pendidikan nasional adalah pendidikan
yang berdasarkan pancasila dan Undang-undang dasar negara republik
Indonesia tahun 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan
nasional indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
(Depdiknas, 2003:72)
2.2 Pengertian Guru
Ada
beberapa pendapat juga tentang pengertian guru diantaranya: Guru adalah
orang yang pekerjaannya (Mata pencahariannya,profesinya) mengajar.
(Kamus Besar Bahasa Indonesia,Hal:377).
Guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mengajar, mendidik, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan
pendidikan menengah. (ibid :2)
Adapula yang berpendapat bahwa guru
adalah suatu jabatan yang semi profesional atau profesi yang baru
muncul (energing profession). (Soetjipto dan raflis kosasih. 2007 :25)
BAB III
METODOLOGI PEMBAHASAN
3.1 Desain Analisis
Analisis
yang dilakukan dalam kasus ini adalah dengan menggunakan metode
wawancara kepada para guru-guru dan kepada para alumni Pondok Pesantren
Modern Assa’adah yang berdomisili pondok pesantren modern Assa’adah
tersebut.
3.1 Populasi dan Sampel
Populasi dalam analisis ini adalah para guru dan alumni Pondok Pesantren Modern Assa’adah.
Sampel
yang digunakan dalam analisis ini adalah dari beberapa guru dan alumni
pondok pesantren modern Assa;adah yang berdomisili di Pondok Pesantren
Modern Assa’adah, yaitu tiga orang dari ustadz dan tiga orang dari
alumni sekaligus staf pengajar di Pondok Pesantren Modern Assa’adah.
3.3 Metode Analisis
Metode
analisis yang digunakan dalam kasus ini adalah dengan metode wawancara
yang langsung penulis ajukan kepada para guru dan alumni Pondok
Pesantren Modern Assa’adah. Analisis yang penulis lakukan untuk
mengetahui bagaimana penerapan kurikulum pendidikan guru di Pondok
Pesantren Modern Assa’adah dan untuk mengetahui manfaat dan fungsi dari
pendidikan guru tersebut bagi para alumninya, serta membandingkan hasil
analisis yang telah ada dengan pengertian pendidikan dan pengertian guru
yang ada dalam pustaka, untuk mengetahui apakah pendidikan guru yang
diterapkan di Pondok Pesantren Modern Assa’adah sesuai atau tidak dengan
pengertian pendidikan dan pengertian guru itu sendiri.
3.4 Waktu dan Tempat Analisis
Analisis
ini dimulai pada bulan 25 Desember 2008 sampai dengan bulan Januari
2009. Setelah penulis mendapatkan hasil dari analisis tersebut, penulis
mengolahnya dalam pembahasan. Analisis ini bertempat di Pondok Pesantren
Modern Assa’adah Pasirmanggu Cikeusal Serang Banten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar