BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
ALLAH MENCIPTAKAN SEGALA SESUATU DI MUKA BUMI INI BESERTA MANFAATNYA itu
yang menjadi alasan penulis untuk mengangkat masalah ini, buah Maja
mungkin masih sedikit terdengar asing di telinga sebagian penduduk namun
mereka hanya sekedar tahu wujudnya saja dan tidak mengetahui kandungan
serta manfaatnya bagi kehidupan,
meski Buah Maja sering dijumpai dibeberapa tempat namun hanya dibiarkan
tumbuh secara liar dan tidak dipelihara karena sebagian mereka
beranggapan bahwa Buah Maja adalah buah yang isinya hanya racun yang
dapat mematikan siapa saja ya
ng memakannya dan tak ada manfaatnya sedikit pun bagi kehidupan.
Dan
juga pada masa sekarang ini banyak petani yang menggunakan pembasmi
hama yang kandungan kimianya sangat berbahaya bagi tanah, meskipun dapat menyuburkan tanah namun hanya beberapa saat saja dan dapat mengakibatkan tanah menjadi tandus.
- Rumusan Masalah
Pokok masalah yangpenulis angkat adalah :
- Kandungan apa yang terdapat pada Buah Maja?
- Bisakah Buah Maja dijadikan sebagai alternatif penghalau hama serangga pada tanaman padi?
- Hipotesis
Penulis mempunyai anggapan sementara bahwa Buah Maja dapat dimanfaatkan sebagai penghalau hama serangga pada tanaman padi.
1.4 Tujuan Penulisan
Penulis membuat karya ilmiah yang berjudul “EFEKTIFITAS EKSTRAK
BUAH MAJA (Aeglis Marmelosi Fructus) SEBAGAI ALTERNATIF PENGHALAU HAMA SERANGGA PADA TANAMAN PADI”, agar mengetahui kandungan apa yang terkandung dalam Buah Maja beserta manfaatnya.
1.5 Metode Penulisan
Dalam
pembahasan karya ilmiah ini, penulis menggunakan observasi, agar dapat
di jadikan sebagai patokan dan perbandingan pada karya ilmiah ini.
1.6 Sistematika Penuilisan
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas dan lengkap tentang
pembahasan ini, penulis membaginya kedalam beberapa bab, yang mana
setiap bab memiliki sub bab masing-masing yang berkaitan. Adapun
sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:
Bab pertama adalah pendahuluan,yang mana pada pendahuluan ini terdiri
dari latar belakang,rumusan masalah, hipotesis, tujuan penulisan, metode
penulisan dan sistematika penulisan.
Bab dua adalah membahas tentang
tinjauan pustaka, di dalamnya akan membahas tentang sejarah Buah Maja
dan perkenalan tentang Buah Maja, pengertian Hama, dan jenis-jenis Hama.
Bab ketiga adalah membahas tentang proses pembuatan pembasmi Hama serta cara pengolahan beserta alat dan bahan yang diperlukan.
Bab keempat adalah adalah pembahasan hasil yang dilakukan pada bab empat .
Bab kelima adalah penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
- Sejarah Buah Maja (Aeglis marmelosi Fructus)
Buah Maja (Aeglismarmelosi Fructus) ditemukan
pada saat pasukan Raden Wijaya diizinkan untuk membuka hutan Tarik,
dengan bantuan sisa-sisa tentaranya dan pasukan Madura. Sewaktu sedang
bekerja,salah seorang pasukannya merasa haus, lalu dimakanlah buah Maja
tersebut, ternyata rasanya pahit.
Buah Maja juga merupakan buah yang menjadi asal-usul nama sebuah
kerajaan yang tergolong besar di Indonesia yaitu kerajaan Majapahit1.
2.2 Pengenalan Buah Maja (Aeglis marmelosi Fructus)
Buah Maja (Aeglis marmelosi Fructus) yang biasa disebut juga Buah Gerenuk atau Berenuk ini ternyata dihasilkan
dari pohon yang tingginya mencapai 10-15 meter, dengan ciri batangnya
berkayu bulat, bercabang, berduri, berwarna putih kekuningan, daunnya
tersebar pada batang muda, lonjong, dan pangkal batangnya berdiameter
25-50 cm.
Cabang-cabang
tuanya berduri; durinya tunggal atau berpasangan, panjangnya 1-2 cm.
Daunnya berseling, beranak daun tiga-tiga; tangkai daunnya 2-4 cm
panjangnya, tangkai daun lateral mencapai 3 mm, tangkai daun terminal
sampai 15 mm; anak daun lateral bundar telur (ovate) sampai Prong (elliptic), mencapai 7 cm x 4,2 cm, anak daun terminal bundar telur sungsang (obovate)
mencapai ukuran 7,5 cm x 4,8 cm, berbintik bintik kelenjar kecil-kecil
tetapi rapat.Perbungaannya berbentuk tandan di ketiak,panjangnya 4-5 cm,
bunga-bunganya bergerombol dengan kelopaknya bersegi tiga melebar,
panjangnya 1,5 mm; daun mahkotanya lonjong-bundar telur sungsang, 14
mm x 8 mm, kehijau-hijauan sampai putih; benang sarinya 35-45 lembar,
putih, tangkai sarinya 4-7 mm panjangnya; bakal buahnya 8 mm x 4 mm,
tangkainya sangat pendek. Buahnya berupa buah buni yang agak bulat,
diameternya 5-12,5 cm, seringkali bertempurung mengayu yang keras,
bersegmen 8-16(-20), berbiji 6-10 butir, berada di dalam daging buah
yang jernih, lengket dan dapat dimakan. Bijinya terbungkus oleh
bulu-bulu seperti wol, berada di dalam kantung yang berlendir lengket,
yang akan mengeras jika dikeringkan, kulit bijinya putih., tepi
bergerigi. Bunga majemuk, bentuk malai. Buahnya berbentuk bola, diameter
5-12 cm. Di bawah ini adalah contoh gambar buah Maja.
Gambar buah Maja (Aeglis marmelosi Fructus)
Dari keseluruhan buah Maja, untuk setiap 100 gr berisi: 61,5 gr air, 1,8 gr protein, 0,39 gr lemak, 31,8 gr karbohidrat, 1,7 gr abu, 55 gr karotena, 0,13 mg tiamin, 1,19 mg riboflavin, 1,1 mg niasin, dan 8 mg vitamin C, buah maja mengandung banyak tannin (pada kulit mencapai hingga 20%), Marmelosina ( C13H12O3 ), minyak yang mudah menguap, limonena, alkaloid, kumarin, dan steroid juga dijumpai pada berbagai bagian dari pohon ini2.
Akarnyapun mengandung psoralen, anthtoxin, o-metyilscopoletin, scopoletin, decursinol, haplonine, dan aegelinol,daunnya mengandung a-limonene, sienol, 17% cyrnene, citonellol, citiol, 5% cumin aldehyde, alkaloids, ethylcinnamide, n-2 methoxy-23,
2.3 Pengertian Hama
Hama
adalah makhluk hidup yang menjadi pesaing, perusak, penyebar penyakit,
dan pengganggu semua sumber daya yang dibutuhkan manusia. Definisi hama
bersifat relatif dan sangat antroposentrik berdasarkan pada estetika,
ekonomi, dan kesejahteraan pribadi yang dibentuk oleh bias budaya dan
pengalaman pribadi.
Pengkategorian hama didasarkan pada sumber daya yang dipengaruhinya.
Tiga kategori umum Hama adalah hama estetika, hama kesehatan, serta hama
pertanian dan kehutanan. Hama estetika mengganggu suasana keindahan,
kenyamanan, dan kenikmatan manusia. Hama kesehatan menimbulkan dampak
pada kesehatan dan kesejahteraan manusia berupa luka, ketidaknyamanan,
stress, sakit, pingsan, dan bahkan kematian. Sekitar 50% dari seluruh
jenis serangga penghuni bumi merupakan serangga herbivora yang dapat
merusak tanaman pertanian dan kehutanan secara langsung atau pun tidak
langsung.
2.4 Jenis-Jenis Hama
Beberapa filum yang anggotanya diketahui berpotensi sebagai hama tanaman adalah Aschelminthes (nematoda), Mollusca (siput), Chordata (binatang bertulang belakang), dan Arthropoda (serangga, tunggau, dan lain-lain)4. Dalam uraian berikut akan dibicarakan secara singkat tentang sifat-sifat morfologi luar anggota filum tersebut.
- Filum Aschelminthes
Anggota filum Aschelminthes yang banyak dikenal berperan sebagai hama tanaman (bersifat parasit) adalah anggota klas Nematoda.
Namun, tidak semua anggota klas Nematoda bertindak sebagai hama , sebab
ada di antaranya yang berperan sebagai nematoda saprofag serta sebagai nematoda predator (pemangsa), Secara umum ciri-ciri anggota klas Nematoda tersebut antara lain adalah:
- Tubuh tidak bersegmen (tidak beruas)
- Bilateral simetris (setungkup) dan tidak memiliki alat gerak
- Tubuh terbungkus oleh kutikula dan bersifat transparan
Contohnya adalah :
- Pratylenchus coffae pada akar tanaman kopi.
- Hirrschmanieella oryzae pada akar tanaman padi sawah.
- Filum Mollusca
Dari filum Mollusca ini yang anggotanya berperan sebagai hama adalah dari klas Gastropoda yang salah satu jenisnya adalah Achatina fulica Bowd atau bekicot, Pomacea ensularis canaliculata (keong
emas). Binatang tersebut memiliki tubuh yang lunak dan dilindungi oleh
cangkok (shell) yang keras. Pada bagian anterior dijumpai dua pasang
antene yang masing-masing ujungnya terdapat mata. Pada ujung anterior
sebelah bawah terdapat alat mulut yang dilengkapi dengan gigi parut
(radula). Lubang genetalia terdapat pada bagian samping sebelah kanan,
sedang anus dan lubang pernafasan terdapat di bagian tepi mantel tubuh
dekat dengan cangkok/shell.
- Filum Chordata
Anggota Filum Chordata
yang umum dijumpai sebagai hama tanaman adalah dari klas Mammalia
(Binatang menyusui). Namun, tidak semua binatang anggota klas Mammalia
bertindak sebagai hama melainkan hanya beberapa jenis (spesies) saja
yang benar-benar merupakan hama tanaman. Jenis-jenis tersebut antara
lain bangsa kera (Primates), babi (Ungulata), beruang (Carnivora), musang (Carnivora) serta bangsa binatang pengerat (ordo rodentina). Anggota ordo Rodencia ini memiliki peranan penting sebagai perusak tanaman, yaitu keluarga bajing (fam. Sciuridae) dan Keluarga tikus (fam. Muridae).
- Filum Arthopoda
Merupakan
filum terbesar di antara filum-filum yang lain karena lebih dari 75 %
dari binatang-binatanag yang telah dikenal merupakan anggota dari filum
ini. Karena itu, sebagian besar dari jenis-jenis hama tanaman juga
termasuk dalam filum Arthropoda. Anggota dari filum Arthropoda yang mempunyai peranan penting sebagai hama tanaman adalah klas Arachnida (tunggau) dan klas Insecta atau Hexapoda (serangga).
BAB III
METODOLOGI PENILITIAN
Untuk
mengetahui bahan dan alat beserta cara pembuatan pembasmi hama
alternatif maka penulis menggambarkan keterangannya sebagai berikut :
3.1 Tempat
Penulis melakukan pembuatan pembasmi hama alternatif di Pondok Pesantren Modern Assa’adah tepatnya di Pasir Manggu Serang.
3.2 Waktu
Pembuatan pembasmi hama alternatif dilakukan pada hari Selasa tanggal 29 Desember 2008.
3.3 Bahan Dan Alat
- Buah maja
- Pisau/golok
- Saringan
- Ember
- Botol
3.4 Cara Pembuatan
Pada pembuatan pembasmi hama yang bahan utamanya adalah buah maja dengan cara sebagai berikut:
- Siapkan buah Maja
- Belah buah Maja dengan benda tajam
- Ambil isinya
- Peras dan ambil airnya
- Masukan dalam botol
- Siap digunakan
3.5 Aplikasi Terhadap Hama
Untuk
mengetahui lebih jauh tentang pengunaan penghalau hama alternatif yang
ditujukan kepada tanaman padi dengan hama berupa serangga karena
serangga merupakan hama yang menyarang tanaman padi dalam jumlah banyak.
Dengan cara memberi cairan buah maja kepada tanaman padi dengan cara kerjanya:
- Siapkan cairan buah Maja
- Siapkan Hama
- Siapkan daun dari tanaman padi
- Siapkan botol untuk tempatnya
- Semprotkan cairan buah Maja pada tanaman padi yang telah disediakan dengan perlakuan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya yang mana pada sampel pertama tanaman padi yang tidak diberi cairan buah Maja, sampel yang kedua yaitu tanaman padi yang diberi cairan buah maja, dan sampel yang ketiga adalah tanaman padi yang diberi cairan buah Maja namun dicampur dengan air dengan kadar yang sama banyak(50:50)
- Biarkan dalam beberapa waktu dengan kisaran antara 1-2 jam untuk menunggu hasilnya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk
memudahkan pembaca dalam memahami karya ilmiah ini maka penulis
menyajikan dalam bentuk tabel, untuk lebih jelasnya perhatikan tabel
berikut.
4.1 Hasil Pengamatan
- Sampel 1Sampel 2Sampel 3Hama memakan tanamanHama tidak memakan tanamanHama tidak memakan tanaman
Keterangan:
- Pada tabel sampel 1 dengan perlakuan pada tanaman padi yang tidak diberi cairan buah Maja dan ternyata tanaman tersebut dimakan oleh hama serangga
- Pada tabel sampel 2 tanaman yang diberlakukan dengan cara diberi cairan buah Maja yang telah dicampur dengan air dan ternyata hama serangga tidak memakan tanaman tersebut
- Pada tabel sampel 3 dengan tanaman yang diberi perlakuan dengan cara memberikan cairan buah Maja tanpa dicampur dengan air dan ternyata hama serangga tidak memakannya
4.2 Pembahasan
Dari hasil yang didapat pada tabel di atas dapat diketahui bahwa tanaman yang tidak diberi cairan buah Maja dimakan oleh hama tersebut, lain halnya dengan tumbuhan yang diberi cairan buah Maja, hama tidak berani
untuk memakannya meskipun kadar yang diberikan berbeda yang satu lebih
pekat dan yang satunya telah dicampur dengan air hingga cairannya tidak
begitu pekat, dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa cairan buah maja
dapat dijadikan sebagai penghalau hama serangga pada tanaman padi
Karena buah Maja mengandung alkaloid5 yang mana alkaloid ini merupakan senyawa kimia yang mengandung racun.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil dan percobaan yang dilakukan penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwasannya Buah Maja dapat dijadikan sebagai alternatif
penghalau hama serangga pada tanaman padi, yang selama ini sebagian dari
kita beranggapan bahwa Buah Maja tidak memiliki manfaat bagi kehidupan.
Dan buah Maja mengandung diantaranya: air, protein, lemak, karbohidrat, abu, karotena, tiamin, riboflavin, niasin, vitamin C, marmelosina, limonena, alkaloid, seinol. Namun yang menyebabkan hama serangga tidak memakan tanaman yang diberi cairan buah Maja karena mengandung senyawa alkaloid dan zat abu.
5.2 Saran
Penulis
berpesan kepada generasi berikutnya untuk meneruskan karya ilmiah ini
untuk mencapai kesempurnaan dan hasil yang memuaskan, dan kepada para
petani agar menggunakan cairan buah maja untuk menghalau hama, yang
selalu meresahkan para petani.
3 Hariyana, Arief, Tumbuhan obat dan khasiatnya. Penebar swadaya :112
4 Pratiwi.D.A, dkk.2004.biologi SMA X. jakarta: erlangga. :145-223
5 Hariyana, Arief, Tumbuhan obat dan khasiatnya. Penebar swadaya :112
Tidak ada komentar:
Posting Komentar