Kamis, 06 Juni 2013

Paper Siti Annisa Furqon

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian kepramukaan
Kepramukaan ialah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan. Kegiatan kepramukaan di lakukan sebanyak mungkin praktek secara praktis. Mengarahkan perhatian untuk berbuat hal-hal yang nyata menantang, serta merangsang agar rasa keingintahuan akan hal-hal baru dan keinginan untuk berpartisipasi dalam segala kegiatan yang timbul, dari pada hanya menjadi penonton. Kegiatan pramuka bersifat kreatif, inovatif, dan rekreatif yang mengandung pendidikan. Pendidikan dalam kepramukaan dalam tahapan peningkatan bagi kemampuan dan perkembangan individu maupun kelompok. Materi kegiatan pramuka di sesuaikan dengan usia dan perkembangan jasmani dan rohani. Kegiatan pramuka di usahakan agar dapat mengembangkan bakat dan minat serta menunjang dan berfaedah bagi perkembangan diri pribadi, masyarakat dan lingkungannya .
Pramuka berarti praja muda karana adalah rakyat muda yang suka berkarya, merupakan sebutan bagi anggota gerakan pramuka yang berusia antara 7 sampai dengan 25 tahun dan berkedudukan sebagai peserta didik yaitu sebagai pramuka siaga (7 sampai 10 tahun), pramuka penggalang (11 sampai 15 tahun), pramuka penegak (16 sampai 20 tahun), dan pramuka pandega (21 sampai 25 tahun). Kelompok anggota lain yaitu Pembina pramuka, andalan, pelatih, pamong saka, staf kwartir dan majelis pembimbing .
2.1.1 Manfaat kepramukaan
Kegiatan kepramukaan mempunyai cukup banyak manfaat bagi semua golongan, di antaranya:
- memiliki tambahan pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan yang dapat mendukung kehidupan dan penghidupannya atau pengabdinnya kepada masyarakat, bangsa dan Negara.
- Meningkatkan kemantapan mental dan fisiknya.
- Memiliki rasa tanggung jawab atas dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara, serta tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Memiliki sikap cara berfikir yang lebih matang dalam menghadapi segala tantangan dalam hidupnya.
- Dapat melaksanakan kepemimpinan yang bertanggung jawab, berdaya guna, dan tepat guna .
2.2 Pramuka sebagai sarana pembelajaran
Kegiatan kepramukaan dapat di jadikan sebagai sarana pembelajaran. Pembelajaran dalam kepramukaan dapat di artikan secara luas adalah: suatu proses pembinaan dan pengembangan sepanjang hayat yang berkesinambungan atas kecakapan yang dimiliki para anggota pramuka, baik mereka pribadi maupun sebagai anggota masyarakat .
Proses pembelajaran dalam kepramukaan terjadi pada saat anggota pramuka asyik melakukan kegiatan yang menarik, menyenangkan yang rekreatif dan menantang.
2.3 Pengertian prestasi akademik
Prestasi akademik adalah puncak hasil belajar yang dapat mencerminkan hasil keberhasilan belajar siswa terhadap tujuan belajar yang telah di tetapkan. Hasil belajar siswa dapat meliputi aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (tingkah laku). Salah satu tes yang dapat melihat pencapaian hasil belajar siswa adalah dengan melakukan tes prestasi belajar. Tes prestasi belajar yang di laksanakan oleh siswa memiliki peranan penting, baik bagi guru maupun bagi siswa yang bersangkutan. Bagi guru, tes prestasi belajar dapat mencerminkan sejauh mana materi pelajaran dalam proses belajar dapat di ikuti dan di serap oleh siswa sebagai tujuan intruksional. Bagi siswa tes prestasi belajar bermanfaat untuk mengetahui sebagaimana kelemahan-kelemahannya dalam mengikuti pelajaran.
Penggunaan metode pembelajaran yang sesuai sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Dengan metode pembelajaran yang sesuai siswa dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi dan dapat mengembangkan potensi yang tersimpan dalam dirinya.

2.3.1 Faktor yang mempengaruhi meningkatnya prestasi akademik
Faktor yang mempengaruhi meningkatnya prestasi akademik, diantaranya:
- Lingkungan atau tempat belajar yang nyaman
- Memiliki kekuatan AMBAK ( apa manfaatnya bagiku) dalam diri siswa
- Motivasi
Proses belajar yang di alami seseorang sangat bergantung kepada lingkungan tempat belajar. Jika lingkungan belajar dapat memberikan sugesti positif, maka akan baik dampaknya bagi proses dan hasil belajar, sebaliknya jika lingkungan tersebut memberikan sugesti negatif maka akan buruk dampaknya bagi proses dan hasil belajarnya. Lingkungan belajar yang baik akan memberikan kekuatan AMBAK (apa manfaatnya bagiku) dalam diri siswa. Jika siswa memiliki kekuatan tersebut,maka siswa akan termotivasi untuk melakukan kegiatan.
Motivasi merupakan kekuatan atau daya. Motivasi merupakan suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari.
Motivasi dapat muncul karena adanya sugesti positif dari siswa sebagai akibat dari lingkungan belajar yang menyenangkan. Suasana dan keadaan ruangan kelas menunjukkan arena belajar yang dapat mempengaruhi emosi sehingga sugesti-sugesti tersebut menjadi cahaya yang mampu menjadi lokomotif yang dapat membangkitkan energi belajar.


Sumber :

1. R. Teti Rostikawati.,(pramuka) Mind Mapping Dalam Metode Quantum Learning Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar dan Kreatifitas Siswa hal 5-6., www. //fkip-unpak.org/teti.htm 08-01-09
2. Sudrajat ., (Pramuka) metode pembelajaran., www.pramukagroup..com.,13-01-09
3. Pembina satuan tegak gudep., saka taruna bumi., medianetnya.multiply.com 07-01-09
4. Dharma,Satya Adhi, Kursus Mahir Tingkat Dasar (KMD)., 2008 , hal 11
5. Dharma,Satya Adhi, Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar KMD., 2008, hal 7-8
6. Pembina Satuan Tegak Gudep., Saka Taruna Bumi., www. Medianetnya.multiply.com 07-01-0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar