BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian kepramukaan
Kepramukaan
ialah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dalam bentuk
kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang
dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode
kepramukaan. Kegiatan kepramukaan di lakukan sebanyak mungkin praktek
secara praktis. Mengarahkan perhatian untuk berbuat hal-hal yang nyata
menantang, serta merangsang agar rasa keingintahuan akan hal-hal baru
dan keinginan untuk berpartisipasi dalam segala kegiatan yang timbul,
dari pada hanya menjadi penonton. Kegiatan pramuka bersifat kreatif,
inovatif, dan rekreatif yang mengandung pendidikan. Pendidikan dalam
kepramukaan dalam tahapan peningkatan bagi kemampuan dan perkembangan
individu maupun kelompok. Materi kegiatan pramuka di sesuaikan dengan
usia dan perkembangan jasmani dan rohani. Kegiatan pramuka di usahakan
agar dapat mengembangkan bakat dan minat serta menunjang dan berfaedah
bagi perkembangan diri pribadi, masyarakat dan lingkungannya .
Pramuka
berarti praja muda karana adalah rakyat muda yang suka berkarya,
merupakan sebutan bagi anggota gerakan pramuka yang berusia antara 7
sampai dengan 25 tahun dan berkedudukan sebagai peserta didik yaitu
sebagai pramuka siaga (7 sampai 10 tahun), pramuka penggalang (11 sampai
15 tahun), pramuka penegak (16 sampai 20 tahun), dan pramuka pandega
(21 sampai 25 tahun). Kelompok anggota lain yaitu Pembina pramuka,
andalan, pelatih, pamong saka, staf kwartir dan majelis pembimbing .
2.1.1 Manfaat kepramukaan
Kegiatan kepramukaan mempunyai cukup banyak manfaat bagi semua golongan, di antaranya:
-
memiliki tambahan pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan
yang dapat mendukung kehidupan dan penghidupannya atau pengabdinnya
kepada masyarakat, bangsa dan Negara.
- Meningkatkan kemantapan mental dan fisiknya.
- Memiliki rasa tanggung jawab atas dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara, serta tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Memiliki sikap cara berfikir yang lebih matang dalam menghadapi segala tantangan dalam hidupnya.
- Dapat melaksanakan kepemimpinan yang bertanggung jawab, berdaya guna, dan tepat guna .
2.2 Pramuka sebagai sarana pembelajaran
Kegiatan
kepramukaan dapat di jadikan sebagai sarana pembelajaran. Pembelajaran
dalam kepramukaan dapat di artikan secara luas adalah: suatu proses
pembinaan dan pengembangan sepanjang hayat yang berkesinambungan atas
kecakapan yang dimiliki para anggota pramuka, baik mereka pribadi maupun
sebagai anggota masyarakat .
Proses pembelajaran dalam
kepramukaan terjadi pada saat anggota pramuka asyik melakukan kegiatan
yang menarik, menyenangkan yang rekreatif dan menantang.
2.3 Pengertian prestasi akademik
Prestasi
akademik adalah puncak hasil belajar yang dapat mencerminkan hasil
keberhasilan belajar siswa terhadap tujuan belajar yang telah di
tetapkan. Hasil belajar siswa dapat meliputi aspek kognitif
(pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (tingkah laku). Salah
satu tes yang dapat melihat pencapaian hasil belajar siswa adalah dengan
melakukan tes prestasi belajar. Tes prestasi belajar yang di laksanakan
oleh siswa memiliki peranan penting, baik bagi guru maupun bagi siswa
yang bersangkutan. Bagi guru, tes prestasi belajar dapat mencerminkan
sejauh mana materi pelajaran dalam proses belajar dapat di ikuti dan di
serap oleh siswa sebagai tujuan intruksional. Bagi siswa tes prestasi
belajar bermanfaat untuk mengetahui sebagaimana kelemahan-kelemahannya
dalam mengikuti pelajaran.
Penggunaan metode pembelajaran yang
sesuai sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Dengan metode
pembelajaran yang sesuai siswa dapat mencapai prestasi belajar yang
tinggi dan dapat mengembangkan potensi yang tersimpan dalam dirinya.
2.3.1 Faktor yang mempengaruhi meningkatnya prestasi akademik
Faktor yang mempengaruhi meningkatnya prestasi akademik, diantaranya:
- Lingkungan atau tempat belajar yang nyaman
- Memiliki kekuatan AMBAK ( apa manfaatnya bagiku) dalam diri siswa
- Motivasi
Proses
belajar yang di alami seseorang sangat bergantung kepada lingkungan
tempat belajar. Jika lingkungan belajar dapat memberikan sugesti
positif, maka akan baik dampaknya bagi proses dan hasil belajar,
sebaliknya jika lingkungan tersebut memberikan sugesti negatif maka akan
buruk dampaknya bagi proses dan hasil belajarnya. Lingkungan belajar
yang baik akan memberikan kekuatan AMBAK (apa manfaatnya bagiku) dalam
diri siswa. Jika siswa memiliki kekuatan tersebut,maka siswa akan
termotivasi untuk melakukan kegiatan.
Motivasi merupakan
kekuatan atau daya. Motivasi merupakan suatu keadaan yang kompleks dan
kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan
tertentu, baik disadari maupun tidak disadari.
Motivasi dapat
muncul karena adanya sugesti positif dari siswa sebagai akibat dari
lingkungan belajar yang menyenangkan. Suasana dan keadaan ruangan kelas
menunjukkan arena belajar yang dapat mempengaruhi emosi sehingga
sugesti-sugesti tersebut menjadi cahaya yang mampu menjadi lokomotif
yang dapat membangkitkan energi belajar.
Sumber :
1.
R. Teti Rostikawati.,(pramuka) Mind Mapping Dalam Metode Quantum
Learning Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar dan Kreatifitas Siswa hal
5-6., www. //fkip-unpak.org/teti.htm 08-01-09
2. Sudrajat ., (Pramuka) metode pembelajaran., www.pramukagroup..com.,13-01-09
3. Pembina satuan tegak gudep., saka taruna bumi., medianetnya.multiply.com 07-01-09
4. Dharma,Satya Adhi, Kursus Mahir Tingkat Dasar (KMD)., 2008 , hal 11
5. Dharma,Satya Adhi, Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar KMD., 2008, hal 7-8
6. Pembina Satuan Tegak Gudep., Saka Taruna Bumi., www. Medianetnya.multiply.com 07-01-0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar