Kamis, 06 Juni 2013

Paper Ari Nurdiansyah

BAB II
TINJAUAN MATERI

2.1 Pengertian Bahan Bakar Minyak (BBM)
Bahan bakar minyak (BBM) adalah jenis bahan bakar (fuel) yang dihasilkan dari pengilangan (refining) minyak mentah (crude oil). Minyak mentah dari perut bumi diolah dalam pengilangan (refinery) terlebih dulu untuk menghasilkan produk-produk minyak (oil products), yang termasuk di dalamnya adalah bahan bakar minyak (BBM).

2.2 Jenis – jenis Bahan Bakar Minyak (BBM)
Di Indonesia ada beberapa jenis bahan bakar minyak (BBM) diantaranya adalah :
1.Avgas (Aviation Gasoline)
Bahan bakar minyak (BBM) ini merupakan bahan bakar minyak jenis khusus yang dihasilkan dari fraksi minyak bumi.Avgas di desain untuk bahan bakar pesawat udara dengan tipe mesin system pembakaran dalam (Internal Combustion), mesin piston dengan sistem pengapian.Peforma bahan bakar minyak ini ditentukan dengan nilai octane number antara nilai dibawah 100 dan diatas nilai 100.Nilai octane jenis avgas yang beredar di Indonesia memiliki nilai 100/300.
2.Avtur (Aviation Turbine)
Bahan bakar minyak (BBM) ini merupakan bahan bakar minyak jenis khusus yang dihasilkan dari fraksi minyak bumi.Avtur di desain untuk bahan bakar pesawat udara dengan tipe mesin turbin (external combustion).Peforma atau nilai mutu jenis bahan bakar avtur ditentukan oleh karakteristik kemurnian bahan bakar, model pembakaran turbin dan daya tahan struktur pada suhu yang rendah.
3.Bensin
Jenis bahan bakar minyak (BBM) bensin merupakan nama umum untuk beberapa jenis bahan bakar minyak yang diperuntukkan untuk mesin dengan pembakaran sistem pengapian.Di Indonesia terdapat beberapa jenis bahan bakar minyak jenis bensin yang memiliki nilai mutu pembakaran berbeda.Nilai mutu jenis bahan bakar minyak bensin ini

dihitung berdasarkan nilai RON (Randon Octane Number).Berdasarkan RON tersebut maka bahan bakar minyak bensin di bedakan menjadi 3 jenis yaitu :
1.Premium (RON 88)
Premium adalah bahan bakar minyak (BBM) jenis distilat berwarna kekuningan yang jernih.Warna kuning tersebut akibat adanya zat pewarna tambahan (dye).Penggunaan premium pada umumnya adalah untuk bahan kendaraan bermotor bermesin bensin, seperti : mobil, sepeda motor, motor tempel dan lain – lain.Bahan bakar ini sering juga disebut motor gasoline atau petrol.
2.Pertamax (RON 92)
Bahan bakar minyak (BBM) pertamax ditujukan untuk kendaraan bermotor yang mempersyaratkan pengguna bahan bakar beroktan tinggi dan tanpa timbale (unleaded).Pertamax juga direkomendasikan untuk kendaraan yang di produksi di atas tahun 1990 terutama yang telah menggunakan teknologi setara dengan electronic fuel injection dan catalytic converters.
3.Pertamax Plus (RON 95)
Jenis bahan bakar minyak (BBM) ini telah memenuhi standar Performance International World Wide Fuel Character(WWFC).Di tujukan untuk kendaraan yang berteknologi mutakhir yang mempersyaratkan pengguna bahan bakar beroktan tinggi dan ramah lingkungan.Pertamax plus sangat direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki kompresi ratio >10,5 dan juga yang menggunakan teknologi Electric Fuel Injection (EFI), Variable Value Timing Intelligent (VVTI), (VTI), turbochargers dan catalytic coverters.
4.Minyak Tanah (Kerosene)
Minyak tanah atau kerosene merupakan bagian dari minyak mentah yang memiliki titik didih antara 150 derajat celcius dan 300 derajat celcius dan tidak berwarna.Digunakan selama bertahun – tahun sebagai alat bantu penerangan, memasak, water heating dan lain – lain.Umumnya merupakan pemakaian domestic (rumah) dan usaha kecil.
5.Minyak Solar (HSD)
High speed diesel (HSD) merupakan bahan bakar (BBM) jenis solar yang memiliki angka peforma cetane number 45, jenis bahan bakar minyak ini diperuntukkan untuk jenis kendaraan bermotor transportasi dan mesin industri.

6.Minyak diesel (MDF)
Minyak diesel adalah hasil penyulingan minyak yang berwarna hitam yang berbentuk cair pada temperature rendah.Biasanya memiliki kandungan sulfur yang rendah dan dapat diterima oleh medium speed diesel engine di sektor industri.Oleh karena itu, diesel oil disebut juga Industrial Diesel On (IDO) atau Marine Diesel Fuel (MDF).
7.Minyak bakar (MFO)
Minyak bakar merupakan produk hasil destilasi tetapi hasil jenis residu yang berwarna hitam.Minyak jenis ini memiliki tingkat kekentalan yang tinggi dibandingkan minyak diesel.Pemakaian bahan bakar minyak (BBM) jenis ini umumnya untuk pembakaran langsung pada industri besar dan digunakan sebagai bahan bakar untuk steam power station dan beberapa penggunaan minyak bakar.Minyak bakar tidak jauh berbeda dengan Marine Fuel Oil (MFO) di bentuk menjadi Fatty Acidmethyl Ester (FAME).
8. Biodiesel
Jenis bahan bakar ini merupakan alternatif bagi bahan bakar diesel berdasar petroleum dan terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak nabati atau hewani. Secara kimia, ia merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran monoalkyl ester dari rantai panjang asam lemak. Jenis Produk yang dipasarkan saat ini merupakan produk biodiesel dengan campuran 95 persen diesel petrolium dan mengandung 5 persen CPO yang telah dibentuk menjadi Fatty Acid Methyl Ester (FAME)
9. Pertamina Dex
Pertamina dex adalah bahan mesin diesel modern yang telah memenuhi dan mencapai standar emisi gas buang EURO 2, memiliki angka peforma tinggi dengan cetane number 53 keatas, memiliki kualitas tinggi dengan kandungan sulfur dibawah 300 ppm, jenis bahan bakar minyak (BBM) ini di rekomendasikan untuk mesin diesel teknologi injeksi terbaru (Diesel Common Rail System), sehingga pemakaian bahan bakarnya lebih irit dan ekonomis serta menghasilkan tenaga yang lebih besar.

2.3 Faktor – Faktor Yang Menyebabkan Naiknya Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
Ada beberapa faktor yang menyebabkan harga bahan bakar minyak (BBM) bagi pedagang bermotor, diantaranya :
1.Pemerintah ingin mengurangi subsidi.Tujuan dari pengurangan subsidi tersebut adalah dana yang sebelumnya digunakan untuk subsidi agar dapat dialihkan untuk hal – hal lain seperti pendidikan dan pembangunan infrastruktur.
2.Pemerintah yang terbebani oleh APBN, penyebabnya yaitu naiknya harga minyak
dunia.
3.Alokasi pembayaran hutang negara.
4.Langkanya bahan bakar minyak (BBM) yang tergolong SDA yang tidak dapat
diperbaharui (non renewable) di sebabkan karena eksploitasi bahan bakar minyak
(BBM) yang berlebihan.
5.Negara Amerika Serikat sebagai mobilisator perdagangan dunia sedang mengalami
krisis ekonomi.


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini adalah termasuk wawancara kepada para pedagang keliling yang menggunakan kendaraan bermotor di pasar Bambu sari Lampung.

3.2 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pedagang keliling yang menggunakan kendaraan bermotor di pasar bambu sari Lampung.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari beberapa pedagang, yaitu pedagang jamu, pedagang siomay, dan pedagang es doger.

3.3 Metode dan Analisis Data
Penelitian yang dilakukan dengan metode interview langsung kepada para pedagang keliling yang menggunakan kendaraan bermotor dan dengan mencari dalam pustaka.

3.4 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dimulai pada bulan oktober 2008 setelah penulis melakukan interview kepada para pedagang keliling dan penulis kemudian memperoleh hasil interview.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN



4.1 Hasil Interview
Penelitian yang dilakukan oleh penulisan merupakan salah satu syarat kelulusan dengan judul “Dampak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Tehadap Para Pedagang (Studi Kasus Pada Pedagang Keliling Yang Menggunakan Kendaraan Bermotor di Pasar Bambu Sari Lampung)”, berikut ini petikan interview penulis dengan tiga pedagang keliling yang menggunakan kendaraan bermotor di pasar Bambu Sari Lampung.
Penulis :Maaf, pak, nama Bapak siapa?
Toto :Nama Saya Toto.
Penulis :Sudah berapa lama Bapak berjualan jamu?
Toto :Sudah 2 tahun.
Penulis :Berapa penghasilan Bapak perhari?
Toto :Penghasilan Saya perhari tidak menentu,kadang Rp.100.000,- kadang Rp.75.000,-.
Penulis :Bagaimana menurut Bapak dengan kebijakan pemerintah menaikkan harga
bahan bakar minyak (BBM)?
Toto :Menurut Saya pemerintah tidak perlu menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM),
justru seharusnya harga bahan bakar minyak (BBM) diturunkan.
Penulis :Bagaimana dampak yang bapak rasakan dengan kebijakan pemerintah
menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM)?
Toto :Saya harus mengisi bensin yang Saya gunakan untuk berkeliling menjual dagangan
Saya, sudah pasti dengan dinaikkannya harga bahan bakar minyak (BBM) sangat
berpengaruh pada pendapatan Saya.Biasanya Saya dapat untung Rp.300,- pergelas,
sekarang Saya dapat untung Rp.150.- pergelas.Karena duit keuntungan yang Saya
dapatkan sebagiannya untuk membeli bensin, jadi penghasilan Saya perhari menurun.
Penulis :Maaf, pak, nama Bapak siapa?
Hendri :Nama Saya Hendri.
Penulis :Sudah berapa lama Bapak berjualan Siomay?
Hendri :Hampir 1 tahun.
Penulis :Berapa penghasilan Bapak perhari?
Hendri :Rp.200.000,- kalau banyak yang beli, kalau sepi paling Rp-.100.000,-
Penulis :Bagaimana menurut Bapak dengan kebijakan pemerintah menaikkan harga
bahan bakar minyak (BBM)?
Hendri :Sangat enggak wajar, Saya ini orang kecil mauprotes juga gak akan didengerin sama
pemerintah.
Penulis :Bagaimana dampak yang bapak rasakan dengan kebijakan pemerintah
menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM)?
Hendri :Semenjak harga bahan bakar miyak naik (BBM), paling – paling beli bahan
dikurangi dari biasanya dan lihat situasi,kalau pembeli sepi.Saya sering diajak
berjualan di acara sunatan, pernikahan atau tontonan dari sini Saya bisa dapet untung
gede.
Penulis :Maaf, pak, nama Bapak siapa?
Irul :Nama saya Irul.
Penulis :Sudah berapa lama Bapak berjualan es doger?
Irul :Sudah 4 tahun.
Penulis :Berapa penghasilan Bapak perhari?
Irul :Biasanya Rp.150.000,- tapi semenjak harga bahan bakar minyak (BBM) naik
pendapatan saya menurun.
Penulis :Bagaimana menurut Bapak dengan kebijakan pemerintah menaikkan harga
bahan bakar minyak (BBM)?
Irul :Pemerintah tidak mengerti keadaan rakyat, sekarang ini hidup susah.apalagi
ditambah dengan naiknya bahan bakar minyak (BBM).Nanti kalau sudah tidak ada
orang miskin, gelandangan baru silahkan naikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Penulis :Bagaimana dampak yang bapak rasakan dengan kebijakan pemerintah
menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM)?
Irul :Cari makan sekarang ini sulit, selain bahan baku mahal, pembelinya juga makin
sedikit.Apalagi biaya kontrakan dan kebutuhan keluargaikut naik semua.

4.2 Pembahasan
Dari hasil interview yang telah dilakukan penulis, penulis dapat mengambil poin – poin yang penting yaitu:
1.Dampak kenaikan harga bahan bakar minyak tentu akan mengakibatkan penurunan daya beli (pendapatan riil) dan sangat bervariasi, tergantung pada pola konsumsi dan sensifitas dari harga masing – masing komoditi terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak.
2.Para pedagang kendaraan bermotor pada umumnya tidak terproteksi mengingat mereka menggunakan bensin sebagai bahan bakar motor yang kuantitasnya relatif besar.
3.Akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) keuntungan yang didapat sangatlah sedikit karena semua harga barang dagangan mereka serta harga kebutuhan keluarga ikut naik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar