Kamis, 06 Juni 2013

Paper Ina Amalia

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Membaca itu penting. Pentingnya membaca harus kita sadari sehingga memupuk semangat kita untuk melahap bahan-bahan bacaan,seperti surat kabar, fiksi, non fiksi, buku pelajaran, dan lain sebagainya. Membaca merupakan prilaku positif yang harus diawali dengan pembiasaan (conditioning) sebelumnya akhirnya mendarah daging dalam keseharian kita. Apabila aktivitas membaca sudah menjadi kebiasaan, maka aktivitas membaca pun akan terus kita lakuka tanpa harus dipaksa dan diminta oleh guru atau tuntutan ujian sekolah.
Sebagaiman kita ketahui, beberapa masyarakat Indonesia tidak menjadikan membaca sebagai tradesi. Mereka lebih senang ngerumpi dan berbudaya lisan. Hal ini menunjukan bahwa minat baca masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Berbeda dengan Jepang, masyarakat jepang boleh dikatakan tak pernah sedikit pun tidak membaca. Saat menunggu bis, saat antri di loket pun pun mereka membaca. Hampir di mana-mana masyarakat jepang tidak pernah lepas dari bahan bacaan.
Bahkan minat baca masyarakat Indonesia berada jauh di bawah Negara – Negara lain. untuk kawasan Asia Tenggara saja menduduki peringkat ke-4 setelah Malaysia, Thailand, Singapura, dan Philipina. Indonesia adalah Negara ke- 8 dengan populasi buta huruf terbesar di dunia, yakni 18,4 juta orang.
Padahal, minat baca tinggi sangat penting. Kesuksesan pendidikan anak sangat bergantung pada kemampuan membaca. Minat baca yang rendah mempengaruhi kemampuan anak didik karena proses pembalajaran tidak dapat di pisahkan dari membaca. Seperti halnya di pondok pesantren, kadang-kadang membaca dianggap sebagai kegiatan yang membosankan oleh para santri.mengapa dapat terjadi hal demikian? Dengan mengambil sampel santri Pondok Pesantren Modern Assa’adah, penulis mencoba mengungkap permasalahan tersebut melalui karya ilmiah ini

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah tingkat minat baca santri di Pondok Pesantren Modern assa’adah ?
2. Faktor apakah yang mempengaruhi kurangnya minat baca santri di Pondok Pesantren Modern Assa’adah ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tingkat minat baca santri di pondok pesantren modern assa’adah
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya minat baca santri di Pondok Pesantren Modern Assa’adah

1.4 Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini kita bisa mengambil beberapa manfaat diantaranya :
1. Dapat mengetahui bagaimana tingkat minat baca santri
2. Dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi minat baca santri di Pondok Pesantren Modern Assa’adah

1.5 Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan adalah :
1. Metode deduktif yaitu pengambilan kesimpulan dari berbagai uraian
2. Library research ( penelitian pustaka)
3. Study kasus pada santri Pondok Pesantren Modern Assa’adah

1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan karya tulis ini terdiri atas lima bab :
Bab 1 membahas tentang pendahuluan, pada bab ini terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II membahas tantang landasan teori yang terdiri atas pengertian membaca, manfat membaca, jenis-jenis membaca, dan kiat-kiat membaca.
Bab III membahas tentang metode penelitian yang terdiri atas desain penelitian, populasi dan sampel, cara pengambilan data.
Bab IV membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan
Bab V membahas tentang penutup yang terdiri atas kesimpulan saran



BAB II
LANDASA TEORI

2.1 Pengertian Membaca
Menurut Hudgson (1960: 43) membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan penulis melalui kata-kata dalam bahasa tulis . Proses ini menuntut pembaca agar dapat memahami kelompok kata yang tertulis merupakan suatu kesatuan dan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata itu dapat diketahui secara tepat. Apabila hal ini dapat terpenuhi maka pesan yang tersurat dan yang tersirat dapat dipahami, sehingga proses membaca sudah terlaksana dengan baik.
Proses membaca merupakan proses yang kompleks, mulai dari melihat bentuk-bentuk alfhabet,dan mencoba memahaminya melalui berbagai proses berpikir seperti analisis dan sintesis. Melalui aktivitas membaca yang baik dan benar, maka seseorang itu akan mampu mengambil intisari dari apa yang dia baca. Karena kemampuan membaca itu sangat penting untuk membantu mempelajari dalam berbagai hal.membaca dalah membuka kunci gudang ilmu dan wawasan. Dengan membaca, seseorang seperti sedang menjelajah dunia. Aktivitas belajar tidak akan pernah lepas dari membaca, karena dengan membaca seseorang akan ingat atau hafal apa yang ia baca.

2.2 Manfaat Membaca
Kegiatan membaca menurut kamus besar bahasa Indonesia (2001) adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis ( dengan lisan atau hanya dengan hati ) atau melafalkan apa yang tertulis. Adapun manfaat membaca antara lain :
 Membaca teks-teks yang ada di buku melatih kita untuk memusatkan pikiran dan memperhatikan kata demi kata yang ada pada teks tersebut untuk mencapai tujuan dari buku tersebut.
 Kalimat-kalimat yang menarik dalam buku bisa merangsang saraf otak kita untuk bekerja dan mengamati hal menarik tersebut.
 Membaca buku bisa mencegah kita dari penyakit pikun, karena kita selalu diajak berpikir ketika kita membaca, sehingga otak kita bisa tetap aktif.
 Membaca buku bisa membantu mengalihkan perhatian kita dari hal-hal yang ingin kita lupakan.
 Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan.
 Ketika sibuk membaca, seseorang terhalang masuk kedalam kebodohan.
 Kebiasan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja.
 Dengan sering membaca, orang bisa mengembangkan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata.
 Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir.
 Membaca menibgkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman.
 Dengan sering membaca, orang mengembangkan kemampuanny, baik untuk mendapat dan memproses ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan aplikasinya dalam hidup.

2.3 Jenis-jenis Membaca
2.3.1 Berdasarkan Tingkatannya
Jenis-jenis membaca berdasarkan tingkatannya terbagi menjadi empat jenis, antara lain :
a) Membaca Permulaan
Membaca pemulaan dianggap sebagai membaca tingkat dasar. Ini lebih mengutamakan kegiatan jasmani atau fisik. Kesanggupan menyuarakan lambing-lambang bahasa tulis serta menangkap makna yang berada di balik lambang-lambang tersebut adalah sebagian kegiatan yang dilakukannya.
b) Membaca Inspeksional
Membaca inspeksional berkaitan dengan masalah waktu yang tersedia untuk pembaca. Pembaca hanya mempunyai waktu yang relatif singkat.
c) Membaca Analitis
Membaca analitis bukan hanya sekedar menyuarakan lambing bahasa dan menangkap makna yang berada dibalik lambing itu saja, tetapi lebi dari itu, kegiatan mental setelah kegiatan jasmani pada pembaca jenis ini perlu dilakukan. Karena membaca analitis merupakan membaca lengkap, baik dan sempurna yang dilakukan dalam waktu yang tidak terbatas dengan tujuan menganalisa tentang bacaan yang dibaca.
d) Membaca Sintopikal
Membaca sintopikal ini menuntut pembaca untuk mempunyai waktu lebih banyak lagi, karena dalam membaca sintopikal pembaca harus menganalisis lebih dari 1 buku.

2.3.2 Membaca Berdasarkan Kecepatan dan Tujuannya
Jenis-jenis membaca berdasarkan kecepatan dan tujuannya terbagi menjadi empat jenis, antara lain:
a) Membaca Kilat ( Skimming)
Membaca kilat (skimming) merupakan salah satu cara membaca yang lebih mengutamakan penangkapan esensi materi bacaan,tanpa membaca kese;uruhan dari materi bacaan tersebut. Untuk membaca kilat diperlukan keterampilan yang dapat menentukan bagian-bagian bacaan yang mengandung idea tau pikiran pokok.
b) Membaca Cepat (Spead Reading)
Membaca cepat adalah membaca yang dilakukan dengan kecepatan yang sangat tinggi. Biasanya dengan membaca kalimat demi kalimat dan paragraph tetapi tidak membaca kata demi kata. Membaca bukan berarti jenis membaca yang ingin memperoleh jumlah bacaan atau halaman yang banyak dalam waktu yang singkat.dengan tujuan agar siswa dapat membaca dan memahami isinya secara tepat dan cermat dalam waktu yang singkat.banyak kegunaan yang terkandung dari kemampuan membaca cepat, diantaranya adalah :
 Membaca cepat menghemat waktu
 Membaca cepat menciptakan efesiensi
 Semakin sedikit waktu yang diperlukan untuk melakukan hal-hal rutin, maka semakin banyak waktu yang tersedia untuk mengerjakan hal penting lainnya
 Membaca cepat memiliki nilai yang menyenangkan atau menghibur
 Membaca cepat memperluas cakrawala mental
 Membaca cepat membantu berbicara secara efektif
 Membaca cepat membantu dalam menghapi ujian
 Membaca cepat meningkatkan pemahaman

c) Membaca Studi ( Careful Reading )
Membaca studi dilakukan untuk memahami, mempelajari, dan meneliti suatu persoalan, kadang-kadang dituntut pula untuk menghadapkannya dalam ingatan. Maka dari itu, untuk membaca studi harus dilaksanakan dengan kecepatan yang agak rendah.
d) Membaca Reflektif ( Reflective Reading )
Membaca reflektiv adalah membaca untuk menangakap informasi dengan terperinci dan kemudian melahirkannya kembali atau melaksanakannya dengan tepat sesuai dengan keterangan yang diperoleh. Biasanya membaca reflektiv dilakukan dengan tuntutan petunjuk tentang percobaan di laboratorium, petunjuk yang memerlukan tindakan pembaca.

2.4 Kiat – kiat Membaca
Aktifitas belajar tidak akan pernah lepas dari membaca dan melalui membaca buku seseorang dapat berkelana ke penjuru dunia. Keadaan mental dan fisik merupakan kunci-kunci penting untuk menjadi pembaca istimewa. Luangkan waktu beberapa saat sebelum sesi membaca untuk menyesuaikan keadaan fisik dan mental kita, ini disebut “mempersiapkan diri”. Berikut ini kiat- kiat untuk membaca :
a) Minimalkan gangguan
Sebelum mulai membaca carilah tempat yang tenang dan damai untuk membaca.
b) Duduklah dengan sikap tegak
Sebelum membaca posisi duduk kita harus benar yaitu duduk dengan sikap tegak dan ratakan telapak kaki kita diatas lantai dan bukalah buku diatas meja dihadapan kita. Hal ini sangat penting dilakukan untuk mencegah kantuk.
c) Luangkan waktu beberapa saat untuk menenangkan pikiran kita
Tutuplah mata kita, tarik nafas panjang, dan biarkan diri kita relaks sambil membayangkan suatu tempat yang tenang. Pusatkan pikiran kita pada tempat itu, sambil tetap memejamkan mata, biarkan mata kita bergerak keatas di balik pelupuk mata kita yang tertutup selama beberapa saat sambil kita melihat, mendengar dan merasakan tempat tersebut. Ketika kita membuka mata, sadarilah betapa santainya keadaan kita. Lihatlah keatas, kemudian gerakan mata kita kearah buku dan mulailah membaca.
d) Gunakanlah jari kita atau alat petunjuk lainnya
Karena mata kita secara alamiah mengikuti benda yang bergerak, maka akan membantu bila ada penunjuk yang dapat diikuti saat mata bergerak ke bagian bawah halaman.

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada bulan Januari 2009 di Pondok Pesantren Modern Assa’adah, ini termasuk penelitian survey yang mencakup siswa siswi kelas I sampai kelas VI MMI 2008-2009 dengan cara memberikan gambaran yang ada di lapangan dan melalui angket yang telah diberikan kepada mereka.

3.2 Populasi dan Sampel
populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa siswi kelas 1 sampai kelas VI MMI 2008-2009, dengan kelas 1 yang diwakili 16 orang putera puteri, kelas 2 yang diwakili 16 orang putera puteri, kelas 3 yang diwakili 17 orang putera puteri, kelas IV yang diwakili 17 orang putera puteri, kelas V yang diwakili 17 orang putera puteri, kelas VI yang diwakili17 orang putera puteri.

3.3 Cara Pengambilan Data
Adapun cara pengambilan data yang digunakan adalah dengan pengisian angket yang telah diberikan kepada siswa siswi kelas 1 sampai kelas VI MMI 2008-2009 sebanyak 100 siswa, guna mengetahui tingkat minat baca santri dan factor-factor yang mempengaruhi kurangnya minat baca santri di Pondok Pesantren Modern Assa’adah.




BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian yang telah dilakukan penulis terhadap objek penelitian memperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel . 1
Apakah anda suka membaca ?
Ya Tidak Kadang-kadang
58 2 36
58 % 2% 36 %
Tabel . 1 menunjukan bahwa santri Pondok Pesantren Modern Assa’adah yang suka membaca sebanyak 58 siswa dari 100 siswa yang dijadikan sampel dengan persentase 58 %. Dari hasil tabel tersebut menunjukan bahwa santri pondok pesantren modern assa’adah menyukai membaca dan sedikit santri yang tidak suka membaca yaitu 2 %.
Tabel . 2
Apakah anda sering ke perpustakaan ?
Ya Tidak Kadang-kadang
25 14 61
25 % 14 % 61 %
Tabel . 2 menunjukan bahwa apakah santri sering ke perpustakaan dan ternyata dari hasil tabel disini bahwa 61 % santri pondok pesantren modern assa’adah jarang ke perpustakaan dan 25 % sering ke perpustakaan dan 14 % tidak ke perpustakaan.
Tabel .3
Berapa kali anda ke perpustakaan dalam satu minggu ?
Kurang dari 3 kali Lebih dari 3 kali Tidak sama sekali
48 29 23
48 % 29 % 23 %
Tabel .3 menjelaskan berapa kali santri ke perpustakaan dalam satu minggu. Tabel ini menunjukan bahwa santri jarang ke perustakaan dalam satu minggu yaitu 48 % dari 100 santri,dan hanya 29 % santri yang sering ke perpustakaan dalam satu minggu, bahkan ada yang tidak sama sekali ke perpustakaan yaitu 23 %.


Tabel .4
Berapa kali anda ke toko buku ?
Kurang dari 3 kali Lebih dari 3 kali Tidak sama sekali
37 44 19
37 % 44 % 19 %
Tabel. 4 menjelaskan tentang berapa kali santri Pondok Pesantren Modern Assa’adah pergi ke toko buku. Tabel ini menunjukan bahwa lebih dari tiga kali santri berkunjung ke toko buku yaitu 44 %,dan 37 % santri jarang ke toko buku dan 19 % santri tidak pernah sama sekali pergi ke toko buku.
Tabel. 5
Apakah anda suka mencari literatur atau bacaan yang berkaitan dengan hal-hal yang anda minati?
Ya Tidak Kadang-kadang
69 16 15
69 % 16 % 15 %
Tabel . 5 menjelaskan tentang santri yang suka mencari literatur atau bacaan yang mereka minati dan mayoritas santri sering mencari bahan bacaan yang diminati. Hanya sedikit santri yang tidak pernah mencari bahan bacaan yang diminati yaitu 16 % dan 15 % jarang mencari bahan bacaan yang diminati.
Tabel . 6
Jenis bacaan apa yang anda suka ?
Fiksi Non fiksi Pelajaran
43 30 27
43 % 30 % 27 %
Tabel .6 menunjukan bahwa santri Pondok Pesantren Modern Assa’adah menyukai jenis bacaan fiksi yaitu 43% dan 30% santri menyukai jenis bacaan non fiksi dan 27% santri menyukai jenis bacaan yang berbentuk pelajaran.
Tabel . 7
Selain buku pe;ajaran, berapa banyak buku yang anda beli dalam satu bulan ?
Kurang dari 3 buku Lebih dari 3 buku Tidak sama sekali
54 20 26
54 % 20 % 26 %
Tabel . 7 menjelaskan berapa banyak buku yang santri beli dalam satu bulan selain buku pelajaran. Tabel ini menunjukan bahwa 54 % santri membeli buku kurang dari tiga buku dalam satu bulan.
Tabel . 8
Berapa jam yang anda habiskan untuk membaca ?
1 jam Kurang drai 1 jam Lebih dari 1 jam
28 35 37
28 % 35 % 37 %
Tabel .8 menjelaskan penggunaan waktu yang digunakan santri setiap kali membaca dan mayoritas santri menggunakan waktu lebih dari 1 jam setiap kali membaca yaitu 37 % dari 100 santri
Tabel . 9
Kendala apa yang membuat anda tidak membaca ?
Tidak ada keinginan ( malas ) Tidak ada waktu Tidak hobi
27 58 14
27 % 58 % 14 %
Tabel . 9 menjelaskan kendala yang dialami santri sehingga santri tidak membaca dan mayoritas kendalanya adalah santri tidak ada waktu untuk membaca yaitu 58 %, dan santri yang tidak ada keinginan untuk membaca 27 % dan 14 % tidak hobi membaca.
4.2 Pembahasan
Pada dasarnya, sebagian besar santri suka membaca, hal ini ditunjukan dari pada hasil pengamatan dengan persentase 58% dan jarang membaca 36%. Walaupun sebagian besar santri suka membaca tetapi sedikit sekali santri yang rajin ke perpustakaan, hal ini ditunjukan pada tabel 2 dengan persentase 61%. Dalam satu minggu hanya 48% santri yang berkunjung ke perpustakaan. Hal ini disebabkan terbenturnya waktu kegiatan sehari-hari,baik kegiatan formal maupun non formal sehingga tidak ada waktu untuk berkunjung ke perpustakaan.
Sebagian besar (43%) santri lebih tertarik terhadap jenis bacaan fiksi, karena jenis bacaaan fiksi sangat menghibur dan menyenangkan, juga kata-katanya tidak terlalu sulit, jadi sangat mudah untuk dipahami. Hanya 30% yang tertarik terhadap jenis bacaan non fiksi. Sebagian besar (69%) santri suka mencari literatur atau bacaan yang diminati oleh santri dengan pergi ke toko buku pada waktu liburan sekolah. Hal ini ditunjukan pada tebel 4 dengan persentase 44%.
Lama waktu yang dihabiskan santri Pondok Pesantren Modern Assa’adah sebagian besar ( 37%) yaitu lebih dari satu jam. Akan tetapi santri mempunyai kendala sehingga santri tidak membaca yaitu 53% karena faktor tidak ada waktu untuk membaca, mengingat kegiatan atau aktifitas santri yang sangat padat, adapun sebagian ( 27% ) yang tidak ada keinginan untuk membaca ( malas ) .
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, santri Pondok Pesantren Modern Assa’adah “suka membaca”. Sebagian besar santri lebih tertarik pada jenis bacaan fiksi, karena sangat menghibur dan mengusir kejenuhan. Waktu yang digunakan santri untuk setiap kali membaca itu lebih dari satu jam. Namun karena banyaknya aktifitas atau kegiatan yang padat, santri jarang pergi ke perpustakaan dan kegiatan membacapun jarang kelihatan.
Bahwasanya, kendala yang menyebabkan santri tidak membaca disebabkan oleh faktor tidak ada waktu yang cukup untuk membaca, mengingat kegiatan yang sangat padat.
Untuk melakukan suatu perbuatan, perlu ditanamkan niat atau minat dalam hati kita. Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan ( motif-motif ) yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar.dengan Demikian,lama kelamaan timbullah minat. Apa yang menarik minat seseorang mendorongnya untuk berbuat lebih giat dan lebih baik.

5.2 Saran
Semoga karya ilmiah ini menjadi gambaran bagi para penbaca agar bisa mengembangkan minat membacanya. Selain itu juga sebagai pedoman untuk kita dalam hal meningkatkan pengetahuan dengan membaca.
Tak lupa untuk santri agar dapat membagi waktunya dengan baik. Gunakan waktu dengan sebaik mungkin dan lebih efisien juga berfanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar