Kamis, 06 Juni 2013

Paper Riyan Bahtera Mutaqodim

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jeruk nipis
Jeruk nipis adalah salah satu kerabat dari jeruk-jeruk yang lainnya, jeruk mempunyai kurang lebih 130 genus dan 16 species ini. Dari 16 species tersebut, 10 species termasuk dari genus Eucitrus (Citrus), dan 6 species lainnya dari sub genus pepeda.
Dan kedudukan jeruk nipis dalam sistematika atau taksonomi tumbuhan di klasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermathophyta
Sub divisi : Angios spermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Species : Citrus aurantifolia






















Sosok jeruk nipis ini, mempunyai pohon yang relatif kecil, dengan ketinggian mencapai 4 meter, tajuk pohonnya yang beraturan, mempunyai banyak cabang dahan-dahannya kecil serta terpencar, batangnya keras berbentuk bulat, serta rindang, dan dihiasi dengan duri-duri yang runcing. Daunnya yang tunggal dengan ukuran kecil, berbentuk bulat telur, bertangkai pendek, permukaan atas daun berwarna hijau mengkilap sedangkan bawah daun berwarna hijau muda. Bunga majemuk tumbuh pada ketiak daun atau ujung tangkai.
Bunganya kecil-kecil dan menebarkan aroma yang khas, tangkainya pendek, daun pelundungannya kecil, dan kelopak bunga berbentuk cawan atau bulat telur.










Bakal buah bentuknya bulat percis seperti bola. Buah yang membesar percis seperti bola pingpong dan bertangkai pendek dengan posisi menggantung. Mudanya berwarna hijau setelah membesar dan tua berwarna hijau kekuningan, kulitnya licin mengkilap yang penuh dengan pori-pori, dan sedikit beraroma harum yang khas pula, dagingnya mengandung banyak air, dan rasanya asam.
Selain buahnya, kulit buah dan akarnyapun dapat dimanfaatkan untuk keperluan lainya, tanaman ini biasanya tumbuh di daerah yang beriklim tropis. Dapat tumbuh dimanapun dengan baik, selama masih terawat dengan baik dan terjaga. Perkembangannya dapat dengan biji ataupun dengan cangkok batang.
2.2.1 Manfaat jeruk nipis
Manfaat jeruk nipis yang secara kasap mata kecil sebesar bola pingpong, rupanya sangat besar manfaatnya. Beberapa ahli kesehatan berbicara bahwa “Jeruk Nipis, Kecil Buahnya Besar Manfaatnya”[1]. Itu telah membuktikan bahwa jeruk nipis termasuk salah satu dari berbagai macam tumbuhan yang berperan sebagai obat-obatan tradisional, dan jeruk nipis berperan sebagai obat tradisional dalam menyembuhkan penyakit seperti : ambieun, amandel, jerawat, anyang-anyangeun, batuk, bau badan, batu ginjal, kering tenggorokan, dll.
2.2.3 Zat-zat yang terkandung dalam jeruk nipis
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia), yang biasa orang sunda sebut dengan jeruk limau, atau jeruk lemon, itu memang kecil dan asam/kecut rasanya. Tapi di balik kekecilan dan keasamannya ada zat yang lebih kecil dan bisa menyembuhkan penyakit-penyakit biasa bahkan luar biasa, seperti apa yang telah disebutkan disubbab manfaat jeruk nipis sebelumnya.
Jeruk nipis yang kecil ini mempunyai kandungan senyawa kimia, diantaranya sebagai berikut :
Asam sitrat, Asam amino (Triptofan dan Lisin), Minyak atsiri (Limonen, Linalin Asetat, Geranil Asetat, Fellandren, Sitral, Lemon kamfer, Kadinen, Aktialdehid dan Anildehid), Vitamin A, B1 Dan Vitamin C.[2].
2.2 Jerawat
Si kecil mungil yang timbul dan menempel di wajah, tidaklah kecil efek samping yang dirasakan, khusus bagi para remaja yang sedang menghadapi masa ABG (Anak Baru Gede), yang merasa hadir dan munculnya jerawat diwajah sangatlah fatal dan merasa penampilan jadi berkurang. Lalu apa itu jerawat ?
Acne atau dalam bahasa yang kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari itu jerawat adalah kondisi abnormal pada kulit atau kondisi kulit dimana terjadi penyumbatan kelenjar minyak (Sebaceos galnd), dikarenakan terjadinya kelenjar minyak yang berlebihan, dan disertai peradangan dan infeksi pada kulit. Sehingga menghasilkan komedo (white head). Apabila komedo membesar maka komedo terbuka (Black head) muncul sehingga terjadi interaksi dengan bakteri jerawat.
Jerawat digolongkan ringan apabila bentuknya masih komedo dan jumlah lesi kurang dari 30 buah, dan apabila lesi berkisar antara 30-125 buah maka dinamakan jerawat sedang, sedangkan jerawat parah terjadi apabila lesi mencapai di atas 125. Pemunculan jerawat biasanya terjadi pada masa puberitas, kisaran usia 14-19 tahun yang disebabkan perubahan hormon pada remaja.
Kelenjar minyak adalah kelenjar yang dapat mempertahankan air pada kulit, dalam pelembaban pada kulit, dikarenakan kelenjar minyak sangat dibutuhkan bagi tubuh, jika kulit kita tanpa kelenjar minyak maka kelenjar keringat yang melembabkan kulit akan menyebabkan pengeringan kulit dengan cepat dan lebih parah. Dengan cara ini, kelenjar keringat dan kelenjar minyak bekerja sama dalam melembabkan kulit, dan kelenjar kulit memiliki peranan tersendiri dalam mencegah kulit dari pengeringan yang cepat.
Kenyataan bahwa kelenjar ini tidak membahayakan, bahkan memiliki kegunaan yang penting, akan tetapi apabila kelenjar minyak ini berlebihan maka akan ada dampak negatifnya, oleh karena itu harus ada keseimbangan diantara keduanya.
2.2.1 Jenis dan tipe jerawat
Pada dasarnya, jerawatpun tidak hanya satu macam saja, akan tetepi jerawat itu terbagi kepada beberapa jenis dan tipenya.
A. Tipe I : Non inflamentory
artinya bahwa jerawat ini tidak membuat rasa sakit. Diantaranya adalah :
· White head (Komedo putih tertutup).
White head adalah komedo yang tertutup. Dalam artian memiliki kulit yang tumbuh dibawah pori-pori yang tersumbat. Terlihat putih kecil yang menojol dibawah permukaan kulit. [3]
· Black head (komedo hitam terbuka).
Black head adalah komedo yang terbuka. Dalam artian bahwa penyumbatan pori-pori yang berubah warna karena teroksidasi dengan udara[4].
Komedo adalah nama ilmiah dari pori-pori tersumbat, bisa terbuka ataupun tertutup[5]. Keduanya ini terjadi dikarenakan ada penyumbatan pori-pori dikarenakan minyak yang berlebihan, maka terjadi white head jika tidak diobati maka akan menjadi black head. Itu keduanya termasuk jerawat ringan dan bisa langsung disembuhkan .
B. Tipe II : Inflamentory
Artinya jerawat yang menimbulkan rasa sakit dan kemungkinan bisa terus bertambah besar. Terjadi karena penyumbatan pada kulit dan berinteraksi dengan bakteri jerawat. Diantaranya adalah :
Papule (warna merah dan kecil).
Pustule (tidak jauh berbeda hnya merah di sampingnya dan ditengahnya berwarna putih).
Keduanya di atas termasuk jerawat yang sedang.
Cystic acne (ini adalah jerawat yang paling parah, bentuknya besar dan bisaanya menyebar keberbagai tempat yang bersifat genetik).
Cystic acne kondisinya terlihat seperti pizza hut yang dipenuhi topping dan sayuran. Dalam artian bahwa “jerawat besar, dengan tonjolan-tonjolan yang meradang hebat, berkumpul di seluruh bagian muka (berbeda dengan jerawat yang berkumpul di salah satu bagian muka saja)[6].
Penderita cystic acne ini biasanya juga memiliki keluarga dekat yang juga penderita penyakit ini.
Secara genetik penderita memiliki[7] :
1. Kelenjar minyak yang over-aktif.
2. Pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak normal (tidak bisa beregenerasi secepat kulit normal).
3. Memiliki respon yang cepat terhadap peradangan.
C. Tipe III : Milia
Milia adalah bintik-bintik putih yang hampir sama dengan white head, tapi hanya akan terasa apabila diraba oleh tangan.
Biasanya milia mendominasi pada bayi yang baru lahir atau pada balita, sedikit kemungkinan pada orang dewasa terdapat milian kecuali orqang-orang tertentu.

2.2.1 Penyebab munculnya jerawat
Jerawat yang ada di wajah, tidak mungkin ada dan muncul dengan sendirinya secara sendiri atau secara tiba-tiba. Pasti ada sebab dan akibatnya, “mengapa bisa timbul jerawat di wajah ?”. sebab akibat timbulnya jerawat di wajahpun tidak hanya terjadi karena satu faktor akibat saja, akan tetapi terjadi karena banyak faktor. dikarenakan masih belum diketahui secara menyeluruh sampai saat ini . beberapa faktor penyebabnya adalah sebagai berikut : “ stres, meningkatnya hormon, keturunan, kelenjar minyak yang hyper active, bakteri di pori-pori kulit, iritasi pada kilit karena garukan.”[8]


BAB III
METODEL PENELITIAN
3.1 Waktu penelitian
Penelitian eksperimen dilakukan selama 2 minggu, tepatnya dilaksanakan pada tanggal 06 Januari 2009 s/d 21 Januari 2009, interview kepada dokter poli kulit RSUD Pandeglang dilaksanakan pada tanggal 12 Januari2009 s/d 13 Januari 2009, data pemberian angket penelitian dilaksanakan sejak 15 Januari 2009 s/d 18 Januari 2009.
3.2 Populasi dan sampel penelitian
Objek penelitian karya ilmiah ini diambil dari 3 orang sampel penderita jerawat untuk eksperimen, 2 Dokter Polikulit di RSUD Pandeglang untuk diinterview mengenai segala yang bersangkutan dengan judul karya ilmiah ini, serta 30% dari siswa/i kelas VIII s/d kelas XII untuk mengisi angket karya ilmiah yang menanyakan tentang efek samping jerawat dan mengetahui umur yang mendominasi terhadap tumbuhnya jerawat.
3.3 Desain penelitian
Desain penelitian pada karya ilmiah kali ini adalah :
1. Menggunakan metode eksperimen
2. Interview kepada Dokter Kulit di RSUD Pandeglang
3. Analisis data dari angket yang diberikan kepada Siswa/i kelas VIII s/d kelas XII dengan persentase 30% dari jumlah masing-masing angkatan.
3.4 Alat dan bahan
Alat : Pisau/Cutter, Kompor, Panci.
Bahan : Air dan Jeruk Nipis.
Langkah kerja : sediakan alat dan bahan yang telah ditentukan di atas, kemudian cucimuka dengan air hangat yang telah dididihkan atau memakai air biasapun tidak apa-apa, kemudian potong jeruk nipis sesuai dangan yang anda inginkan dan bersihkan


kulitnya agar getah tidak menempel diwajah, kemudian gosokan jeruk nipis tersebut ke wajah, dan tunggu minimal 1 jam, lalu bilas wajah dengan air biasa, lakukan tiga kali dalam satu hari.
3.5 Cara penelitianPemakaian sari jeruk nipis kepada sampel dalam waktu yang telah ditentukan, dengan perbedaan pemakaian. Sampel 1 diberi sari jeruk nipis 1 kali dalam satu hari pada malam hari, lalu 2 sampel yang lainnnya 2 kali dalam sehari pada malam hari dan siang hari. Lalu pengambilan data dari angket penelitian pada siswa/i yang telah ditentukan. Yang ketiga adalah interview kepada dokter poli kulit di RSUD pandeglang, yaitu memberikan pertanyaan yang bersangkutan dengan pembahasan karya ilmiah ini pada dokter polikulit yang bersangkutan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar